Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Meningkatkan Potensi Generasi Z dan Kesadaran Intelijen dalam Dinamika Politik

19 Mei 2024   05:55 Diperbarui: 19 Mei 2024   06:00 82 1
Dinamika politik di Indonesia seiring waktu mudah berubah, terutama dalam negara yang bersifat demokratis dalam proses pemilihan umum (Pemilu). Pada setiap masa pemilu Indonesia, peran generasi baru atau Generasi Z selalu menjadi pusat perhatian dalam dinamika politik. Generasi Z merupakan generasi bangsa yang lahir pada pertengahan 1990-an hingga 2010-an. Generasi yang tumbuh dalam lingkungan yang mudah akses dalam informasi terutama melalui media sosial. Hal ini memengaruhi cara pandang, perilaku politik, dan keikutsertaan mereka dalam kegiatan demokrasi, yakni pemilu. Dari kelebihan informasi tersebut memiliki kekurangan dalam potensi memilah berita yang relevan dan tepat. Generasi Z sangat rentan pada penyebaran berita palsu terkait pengaruh dinamika politik tersebut. Peningkatan polarisasi politik menjadi tantangan bagi Generasi Z untuk berdialog yang konstruktif, salah satunya kerusuhan dan perpecahan berbagai kelompok politik. Maka saat dihadapkan informasi dalam dinamika politik perlu strategi yang dibutuhkan dalam menghadapinya, yakni kesadaran intelijen. Kesadaran intelijen yakni potensi pemahaman dan menganalisis informasi politik dengan akal budi sebagai hal yang penting. Dalam kutipan buku berjudul Intelijen dan Pilkada: Pendekatan Strategis Menghadapi Dinamika Pemilu, seorang tokoh bernama Vernon A. Walters memberikan definisi tentang intelijen sebagai informasi bahwa, "Intelligence is information, not always available in public domain, relating to the strength, resources, capabilities and intention of foreign country that can affect our lives and the safety of our people." Dalam definisi tersebut jelas sekali bahwa informasi menjadi hal penting untuk perlu dicari kebenerannya. Informasi bukan sekedar ranah publik namun menjadi tali kekuatan, sumber daya, potensi, dan niat budaya negara asing yang mempengaruhi orang-orang di sekitar kita. Tahap pertama, Generasi Z perlu dibekali daya pikir kritis untuk memilah informasi politik yang bertebaran di era digital. Penting untuk Generasi Z membandingkan dan membedakan keakuratan infromasi dengan analisis sebelum menentukan hak politik. Selanjutnya, Generasi Z perlu memahami sistem politik, kesadaran intelijen ini mengarah pada memahami berbagai sudut pandang politik dan ideologi. Dengan hal tersebut mereka mampu menghargai perbedaan pendapat dan berpikir kritis terhadap pandangan politik yang berbeda. Dengan hasil bisa berkontribusi membangun dialog politik yang konstruktif dan memperkuat perbedaan demokrasi. Dengan hadirnya kesadaran intelijen ini sudah mencakup potensi pengenalan dan mengatasi manipulasi politik, seperti propoganda atau kampanye buruk yang bisa mempengaruhi opini masyarakat. Dengan berbagai pelatihan identifikasi Upaya manipulatif terhadap Generasi Z juga memberi respons yang cerdas untuk memilih pemimpin berdasarkan fakta dan visi yang jelas tanpa gagasan yang dibuat-buat. Selain itu, peningkatan kesadaran intelijen perlu akses luas terhadap informasi politik yang akurat dan terpercaya, seperti pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sipil. Mereka harus bekerja sama sebagai penyedia sumber informasi yang objektif tentang permasalahan politik dan pemilu. Sehingga Generasi Z dapat meperoleh pengetahuan yang diperlukan juga membuat keputusan politik yang sesuai. Akhir kesimpulan, peningkatan potensi Generasi dan kesadaran intelijen mereka tentang dinamika politik adalah suatu keharusan dalam memastikan partisipasi politik yang berkualitas. Generasi Z menjadi pemilih cerdas dan partisipan yang aktif dalam politik jika potensi baik dalam memilah informasi, pemikiran yang kritis, dan mampu dalam pengenalan manipulasi politik. Dengan upaya-upaya bersama dari berbagai kalangan sebagai penyedia politik yang inklusif, lalu adanya peningkatan literasi media dan digital, serta pelatihan khusus tentang kritis dan analisis informasi. Demikian, semoga dengan peran aktif, cerdas, kontruktif dari Generasi Z membangun masa politik lebih baik di Indonesia.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun