Sebagai dasar keyakinan Islam, akidah menyatakan bahwa semua orang adalah sama di hadapan Allah. Satu-satunya hal yang membedakan seseorang dari orang lain adalah ketakwaan, bukan posisi, keturunan, atau kekayaan. Jika konsep ini ditanamkan dalam pendidikan, itu dapat membantu menghapus berbagai sekat sosial. Pendidikan akidah sangat penting untuk menumbuhkan pola pikir yang inklusif dan menghargai kesetaraan.
Kesetaraan Hak di Hadapan Allah
Konsep kesetaraan di hadapan Allah adalah salah satu ajaran utama dalam akidah Islam. Status sosial tidak menentukan siapa yang lebih unggul dari yang lain. Tidak ada tempat untuk diskriminasi berdasarkan keturunan atau kekayaan dalam masyarakat di mana pendidikan akidah benar-benar diterapkan. Jika umat Islam benar-benar memahami bahwa keunggulan seseorang diukur dari ketakwaannya, bukan dari kekayaan, sikap mereka dalam berinteraksi dengan orang lain akan sangat dipengaruhi. Pendidikan akidah yang menekankan elemen ini sangat penting untuk membangun masyarakat yang lebih adil di mana setiap orang dihargai tanpa memandang latar belakang sosialnya.
Keadilan Sosial sebagai Prinsip Agama
Sejak awal, agama Islam telah menekankan bahwa keadilan sosial adalah tujuan utama dari struktur sosial yang baik. Zakat, infak, dan sedekah tidak hanya merupakan ibadah pribadi, tetapi juga merupakan cara bagi masyarakat untuk membagi kekayaan secara lebih adil. Sayangnya, banyak orang beragama mengabaikan tanggung jawab sosial ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memaksa orang kaya untuk lebih peduli dan bertanggung jawab kepada orang miskin, pendidikan akidah firkoh yang menekankan pentingnya zakat dan bentuk kepedulian sosial lainnya dapat membantu mengurangi disparitas.
Pendidikan akidah firkoh juga mendorong orang untuk berpartisipasi secara aktif dalam memperjuangkan keadilan sosial. Pendidikan ini menanamkan keyakinan bahwa ketidakadilan adalah dosa yang harus diperangi. Mereka membuat mereka berani bersuara dan bertindak untuk mengoreksi ketidakadilan di lingkungan mereka.