Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bangsaku, Dirundung Duka!

11 April 2015   23:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:14 34 0
Melalui kamar,

Disebuah perenungan.

Ya,

Aku melihat ini seperti itu

Aku tak tau..

Ntahlah..

Ntah aku yang belum biasa,

Atau dia yang sedang berpura-pura!

Atau..

Ah..

Ntahlah!

Belakangan ku temui cerita yang tiada beda..

Semesta kota ini berceletu,

Supir angkot berceletu,

Jasa mereka tak lagi laku!

Supir bus kota berceletu,

Lagi tentang jasa mereka yang juga tak laku!

Pedagang di pasar,

Ah, mereka juga berceletu!

"Pendapatan kami menurun drastis..!"

Ntahlah!

Makin hari, hidup kian tak tentu!

Harga melambung,

Kebutuhan pokok meloncat,

Lompat- lompat!

Diplesiran kota tersipu layu..

Air putih pun telah beralih peran gantikan susu.

Kisah sang ibu janda, beranak balita.

"Maaf nak, untuk saat ini ibu tak sanggup beli susu.." tukasnya  ibu.

Ini kisah negeriku,

Ini kisah bangsaku.

Ah, ntahlah!

Dikala kepentingan golongan politik

Melebihi kepedulian terhadap rakyat!

Disana sini rakyat memekik

Disana sini kejahatan-pun kian meningkat!

Bangsaku, dirundung duka!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun