"Abis kelas, kita
nongkrong dulu yuk!" Mungkin kalimat tersebut tidak asing dalam kehidupan sehari-hari kalian. Pada masa modern ini, masyarakat, terutama remaja, banyak menciptakan bahasa gaul dari plesetan atau gabungan kata dalam bahasa Indonesia. Atau bahkan bahasa asing, misalnya, bahasa Inggris. Tentunya kata-kata seperti
alay, gabut, salbrut, ytta, sudah akrab dengan telinga kalian. Namun, tahukah kalian? Dahulu, sekitar tahun 1980-an bahasa gaul lebih dikenal sebagai bahasa prokem. Pada awalnya bahasa gaul hanya ditujukan pada kelompok-kelompok tertentu saja, karena memang ditujukan sebagai pembeda dari kelompok-kelompok lain (zaman sekarang mungkin lebih dikenal dengan sebutan
circle atau
sirkel) sehingga orang yang bukan dari kelompok mereka tidak akan mengetahui maksud dari apa yang mereka ucapkan.Â
KEMBALI KE ARTIKEL