"Kelihatan miring, nggak bagus samsek!" Gerutunya. Dengan emosi yang memuncak, kertas tersebut diremas menjadi bulatan tak berbentuk dan dibuang begitu saja.
"Aargghhh!!" Dengan penuh amarah, Delu membuang pensilnya jauh-jauh.
Sudah berjam-jam Delu berada di meja belajarnya, ditemani dengan cahaya lampu belajar hitam kecil yang selalu menemani, menyinari meja belajar berantakan penuh dengan kertas dan buku yang tidak pernah dirapikan. Delu tidak sendiri, dia ditemani dengan boneka kucing calico nya yang terduduk di pojok meja belajarnya, seolah memberikan dukungan dalam diam. Ia mencoba untuk mendapatkan hasil yang sempurna, tapi tetap saja, tidak ada mahakarya yang dapat tercipta dari tangannya. Bahkan kursi belajar yang empuk sekarang rasanya sudah mulai menusuk pinggang Delu, Ia sudah duduk terlalu lama tanpa istirahat.