Setumpuk rencana sudah terekam dalam otak. Menelusuri kembali jejak-jejak perjuangan di kampus kebanggaan, Unsrat (Universitas Sam Ratulangi), ada cerita tersendiri tentang nama kampus yang juga Pahlawan Nasional ini. Karena lokasi yang terletak di atas ketinggian, berbukit-bukit, otomatis banyak sekali anak tangganya. Walhasil, Unsrat dipelesetkan menjadi Universitas Seribu Anak Tangga, he he he.
Itu baru seputaran kampus, belum makanan favorit kami sekeluarga, Bubur Manado (Tinutuan) plus ikan kering. Tapi kalau di tempat asalnya, pake ikan cakalang yang diasapi namanya cakalang fufu. Pagi-pagi sarapan bubur manado pasti sangat mengasyikan. Ada lagi, dan ini teman favorit kalau lagi begadang, namanya Milu Siram, artinya kira-kira Jagung yang disiram air panas. Aslinya sih dari Gorontalo. Namanya juga keren Binte. Semuanya sudah masuk daftar high priority, ha ha ha
Terbayang juga diwaktu siang hari, kami sekeluarga duduk di teras sambil makan Gohu, makanan dari pepaya mengkal pake cuka. Dan yang tidak ketinggalan,Bekasangnya (terasi khas). Wah, aromanya sudah menusuk hidung.
Masih ada satu lagi yang kami incar, apalagi kalau bukan "klappertart". Kue dengan campuran daging kelapa muda ini sangat menggoda selera. Ditambah dengan campuran Rumnya, membuat kita bisa "mabok" karena kelezatannya.
Sementara lagi asyik menulis cerita ini, tiba-tiba telepon genggam saya berdering. Saya pikir pasti konfirmasi tiket. Tapi alamak! ternyata kabar buruk, tiketnya sudah sold out, ludes diborong, maklum lagi musim liburan. Hancur semua deh planning liburan keluarga tahun ini. Dengan sangat menyesal saya harus mengubur mimpi-mimpi liburan di Manado kali ini. Tapi, Insya Allah tahun depan kami akan datang. Manado... Oh.. Manado