Dalam jumpa pers yang dilaksanakan setelah rapat di Gedung Parlemen Australia, pada Selasa 20 Agustus, Prabowo menyatakan bahwa kedua negara telah membuat kemajuan yang baik dalam perundingan yang dilakukan sebelum jumpa pers dimulai.
"Kami telah meluruskan sejumlah hal yang berkaitan dengan masalah hukum, yang menurut saya hasilnya juga baik," katanya.
"Perjanjian bersejarah ini akan memperkuat kerja sama pertahanan kita melalui dialog, interoperabilitas yang kuat, dan praktik yang lebih baik di lapangan. Ini akan menjadi rujukan penting bagi kedua negara dan stabilitas di kawasan," tegas Albanese.
Albanese mengatakan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles akan terbang ke Jakarta pada beberapa hari kedepan untuk menandatangani perjanjian pertahanan dengan Menhan Prabowo.
Menteri Pertahanan Australia, yang merangkap jabatan sebagai wakil perdana menteri, menjelaskan bahwa selesainya perundingan perjanjian pertahanan baru membuka jalan bagi kedua negara untuk mengadakan lebih banyak latihan militer gabungan.
Marles menegaskan, perjanjian pertahanan baru ini akan perjanjian paling penting bagi Indonesia dan Australia. Menhan Australia juga mengatakan biasanya perjanjian pertahanan memerlukan waktu yang cukup lama untuk disepakati, namun Indonesia dan Australia hanya perlu 2 tahun untuk menyelesaikan hal tersebut.
Dalam jumpa pers tersebut, Menhan Prabowo juga menekankan perlunya perluasan kerja sama di bidang lain, termasuk di sektor ketahanan pangan dan pertanian, serta pemberantasan penyelundupan narkoba.