Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas secara bertingkat atau hierarkis. Stratifikasi sosial juga merupakan ciri tetap dan umum dalam masyarakat yang hidup teratur.
Max Weber
Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, hak istimewa (privilese), dan kehormatan atau prestise.
Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah penempatan individu sesuai dengan kualitas yang diinginkan, yang mereka miliki, dan menempatkan mereka di kelas sosial yang sesuai.
Kualitas yang diinginkan ini bisa ditentukan oleh kebudayaan asal orang itu tinggal.
Henslin
Stratifikasi sosial adalah sistem yang membagi kelompok manusia ke dalam lapisan-lapisan sesuai dengan kekuasaan, kepemilikan, dan prestise relatif mereka.
Faktor penyebab terjadinya stratifikasi sosial
1. Kekayaan
Max Weber menyatakan kekayaan merupakan hal paling mendasar dalam pembentukan stratifikasi sosial. Orang yang memiliki kekayaan paling banyak akan menempati lapisan teratas dalam stratifikasi sosial.
Kekayaan ini beragam bentuknya, mulai dari uang, harta berharga, dan aset produksi.
Kekayaan seseorang juga dapat dilihat dari luas rumah, tipe kendaraan pribadi, gaya berpakaian, jenis bahan yang digunakan, kebiasaan atau cara berbelanja, dan lainya
Â
2. kekuasaan
Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan pihak lain sesuai keinginan orang yang memiliki kekuasaan. Kekuasaan ini dapat bersumber dari apa yang dimilikinya hingga keturunannya.
Orang yang memiliki kekuasaan tertinggi akan menempati lapisan sosial teratas. Contoh stratifikasi sosial berdasarkan kekuasaan adalah presiden.
Presiden merupakan orang nomor satu pada stratifikasi sosial di Indonesia berdasarkan kekuasaan yang dimilikinya.
Â
3. Kehormatan
Ukuran kehormatan tak melulus soal kekayaan yang dimiliki, tetapi juga jasa atau kemampuan lain yang dimiliki.
Orang yang memiliki tingkat kehormatan tinggi juga dapat menempati lapisan stratifikasi sosial tertinggi. Biasanya, dasar kehormatan digunakan dalam stratifikasi sosial masyarakat adat.
4. Ilmu pengetahuan
Seiring perkembangan zaman, ilmu pengetahuan juga menjadi dasar stratifikasi sosial. Mereka yang punya riwayat pendidikan tinggi biasanya 'lebih dianggap' ketimbang yang tidak.
Contohnya ketika melamar pekerjaan, lulusan sarjana lebih dipertimbangkan ketimbang lulusan SMA dan diploma.
5. Keturunan
Dulu, keturunan menjadi dasar penting dalam penentuan stratifikasi sosial. Anak bangsawan tentu akan dipandang sejak kecil daripada yang bukan keturunan kerajaan.
Sementara rakyat jelata mengisi stratifikasi sosial terendah. Dasar ini masih digunakan sampai saat ini.
Jenis jenis stratifikasi sosial
Â
1. Jenis stratifikasi sosial berdasarkan sifatnya
Stratifikasi sosial tertutup
Stratifikasi sosial tertutup adalah pembentukan lapisan masyarakat sejak kelahiran.
Contohnya masyarakat India menerapkan sistem kasta sehingga ketika ada bayi lahir dari orang tua di suatu kasta, maka bayi tersebut langsung menempati kasta yang sama.
Stratifikasi sosial terbuka
Stratifikasi sosial terbuka adalah pembentukan lapisan masyarakat sesuai dengan kemampuan atau kecakapan yang dimiliki.
Contohnya, siswa yang mendapat ranking tiga besar di suatu kelas dapat masuk ke dalam golongan 'anak pintar' terlepas dari latar belakang kekayaan dan keturunan keluarganya.
Â
Stratifikasi sosial campuran
Stratifikasi sosial campuran adalah pembentukan lapisan yang menggunakan ketentuan terbuka dan tertutup.
Contohnya, masyarakat Hindu Bali juga menerapkan kasta, tetapi mereka yang berasal dari kasta rendah dapat dipandang jika memiliki pendidikan tinggi dan pekerjaan mapan yang dapat meningkatkan status mereka di masyarakat.
2. Jenis stratifikasi sosial berdasarkan faktor ekonomi
Stratifikasi sosial berdasarkan faktor ekonomi artinya pembagian lapisan didasari oleh tingkat ekonomi atau kekayaan seseorang.
Stratifikasi ini memunculkan tiga lapisan, yaitu orang kaya, menengah, dan ekonomi bawah.
3. Jenis stratifikasi sosial berdasarkan faktor sosial
Stratifikasi sosial berdasarkan faktor sosial yang diukur dari gengsi atau prestise.
Contohnya, profesi dokter dianggap pintar dan dapat sukses secara ekonomi, maka banyak orang tua yang ingin anaknya menempuh pendidikan kedokteran di perguruan tinggi.
4. Jenis stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik
Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria politik artinya pembentukan lapisan didasari oleh kekuasaan dan kewenangan yang dimiliki.
Contohnya, presiden menempati lapisan sosial tertinggi di bawah gubernur, bupati, dan wali kota
karalteristik stratifikasi sosial
Â
a. Adanya perbedaan dalam kemampuan
Â
Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi tentunya
memiliki kemampuan lebih besar dibanding anggota masyarakat pada
lapisan di bawahnya. sebagai contoh, direktur sebuah perusahaan
mampu menyekolahkan anaknya hingga ke lembaga pendidikan
terbaik di mancanegara. sementara itu, akibat terbatasnya gaji seorang
petugas kebersihan diperusahaan yang sama mungkin kesulitan
membiayai pendidikan anaknya di sekolah dalam negeri.
Â
b. Adanya perbedaan gaya hidup
Â
Anggota masyarakat yang menduduki lapisan lebih tinggi biasanya
mengembangkan gaya hidup sebagai pembeda dengan lapisan di
bawahnya. Sebagai contoh adalah direktur sebuah perusahaan
umumnya dituntut selalu berpakaian rapi dan mengenakan beragam
atribut penunjang penampilan sebagai anggota lapisan atas, seperti
kemeja bermerk ternama, dasi rancangan desainer ternama, sepatu
kulit berharga jutaan rupiah atau jam tangan mewah.
Â
c. Adanya perbedaan hak dan akses dalam memanfaatkan sumber
daya
Sesorang yang menduduki lapisan tinggi biasanya akan memiliki hak
dan akses lebih luas terhadap beragam fasilitas atau sumber daya
dibanding lapisan di bawahnya. contohnya adalah pimpinan sebuah
lembaga umumnya diberi fasilitas rumah dan kendaraan dinas,
beragam tunjangan, ruang kerja pribadi, serta hak untuk memerintah
bawahannya. Fasilitas tersebut tentunya tidak dapat dinikmati oleh
bawahannya yang berkedudukan lebih rendah.
Â
Faktor penyebab stratifikasi sosial
Â
1. Perbedaan Kekayaan atau Ekonomi
• Tingkat penghasilan, kepemilikan harta, dan akses terhadap sumber daya ekonomi menjadi faktor utama dalam pembentukan stratifikasi sosial.
• Contoh: Orang dengan kekayaan besar cenderung berada pada lapisan atas, sementara yang kurang mampu berada pada lapisan bawah.
Â
2. Perbedaan Pendidikan
• Tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang memengaruhi status sosialnya.
• Pendidikan yang lebih tinggi sering kali membuka peluang kerja yang lebih baik, sehingga meningkatkan posisi sosial.
Â
3. Perbedaan Pekerjaan atau Profesi
• Jenis pekerjaan juga menentukan kedudukan sosial.
• Pekerjaan yang dianggap bergengsi seperti dokter, pengacara, atau pejabat sering kali menempatkan seseorang di lapisan sosial yang lebih tinggi.
Â
4. Keturunan atau Kasta
• Dalam masyarakat tertentu, stratifikasi sosial dapat diwariskan berdasarkan keturunan atau sistem kasta.
• Contoh: Sistem kasta di India yang membagi masyarakat berdasarkan kelahiran.
Â
5. Perbedaan Ras, Etnis, atau Agama
• Dalam masyarakat multikultural, perbedaan ras, etnis, atau agama bisa menjadi faktor pembeda yang menimbulkan stratifikasi.
• Kelompok mayoritas atau yang memiliki akses lebih besar terhadap sumber daya sering kali menempati posisi lebih tinggiÂ
6. Kekuasaan atau Politik
• Individu atau kelompok yang memiliki kekuasaan politik cenderung memiliki posisi sosial yang lebih tinggi.
• Kekuasaan memberikan akses pada pengaruh, privilese, dan sumber daya.
Â
7. Gaya Hidup dan Kebudayaan
• Pola konsumsi, gaya hidup, dan budaya juga dapat membedakan status sosial.
• Orang yang mengikuti gaya hidup modern atau memiliki akses terhadap barang mewah sering dianggap berada di lapisan atas.
Stratifikasi sosial ini bersifat dinamis, artinya posisi seseorang dapat berubah berdasarkan usahanya (mobilitas sosial) atau situasi tertentu dalam masyarakat.
Â
Stratifikasi Sosial Berdasarkan Ras, Etnis, dan Kasta
Stratifikasi sosial adalah pengelompokan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan hierarkis berdasarkan status, kekuasaan, kekayaan, atau faktor lainnya. Dalam beberapa kasus, stratifikasi sosial juga didasarkan pada ras, etnis, atau kasta, yang sering kali memengaruhi pola hubungan sosial, distribusi kekayaan, dan akses terhadap sumber daya.
Â
1. Stratifikasi Berdasarkan Ras
Stratifikasi sosial berbasis ras terjadi ketika kelompok tertentu diberi perlakuan berbeda hanya berdasarkan ciri fisik seperti warna kulit, bentuk wajah, atau karakteristik biologis lainnya.
• Contoh Kasus:
o Apartheid di Afrika Selatan: Sistem segregasi rasial yang memisahkan hak dan kewajiban antara kulit putih dan kulit hitam.
o Diskriminasi rasial di Amerika Serikat pada abad ke-20, seperti segregasi fasilitas umum dan pembatasan hak politik warga kulit hitam.
Ras sering kali digunakan untuk melegitimasi penguasaan ekonomi dan politik oleh kelompok dominan, menciptakan ketimpangan yang sulit dihilangkan.
Â
2. Stratifikasi Berdasarkan Etnis
Stratifikasi sosial berbasis etnis terjadi ketika kelompok-kelompok masyarakat diorganisasi berdasarkan perbedaan budaya seperti bahasa, adat istiadat, atau agama.
• Contoh Kasus:
o Konflik etnis antara Hutu dan Tutsi di Rwanda, yang mengakibatkan genosida pada 1994.
o Ketimpangan sosial yang dialami oleh suku-suku asli (indigenous people) seperti Aborigin di Australia atau suku Indian di Amerika Latin.
Kelompok etnis minoritas sering menghadapi diskriminasi dalam akses pendidikan, pekerjaan, dan pelayanan publik.
Â
3. Stratifikasi Berdasarkan Kasta
Stratifikasi berbasis kasta adalah sistem hierarkis yang membagi masyarakat ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelahiran. Sistem ini sering kali bersifat tertutup, sehingga mobilitas sosial hampir mustahil.
• Contoh Kasus:
o Sistem Kasta di India: Kasta Brahmana (kelas pendeta) berada di puncak, sementara Dalit (kelompok yang disebut "tak tersentuh") berada di lapisan paling bawah. Sistem ini telah mengakar dalam tradisi agama dan budaya selama ribuan tahun.
o Di beberapa negara Asia, sistem kasta secara tidak langsung masih memengaruhi kehidupan sehari-hari, meskipun telah dilarang oleh hukum.
Â
Dampak Stratifikasi Sosial Berbasis Ras, Etnis, dan Kasta
1. Ketimpangan Ekonomi: Kelompok ras atau kasta tertentu sering kali lebih miskin karena kurangnya akses terhadap sumber daya.
2. Diskriminasi Sosial: Ketidakseimbangan dalam perlakuan, yang mengakibatkan kesenjangan dalam pendidikan, pekerjaan, dan kesehatan.
3. Ketegangan Sosial: Konflik antar-kelompok sering kali timbul akibat ketidakadilan dalam stratifikasi.
4. Kesulitan Mobilitas Sosial: Dalam sistem kasta atau stratifikasi berbasis ras, sulit bagi individu untuk meningkatkan status sosialnya.
Â
Upaya Mengatasi Stratifikasi Sosial
1. Pendidikan Inklusif: Memberikan akses pendidikan yang setara kepada semua kelompok.
2. Perundangan Anti-Diskriminasi: Undang-undang seperti Civil Rights Act di Amerika Serikat atau larangan sistem kasta di India adalah langkah penting untuk menghapuskan diskriminasi.
3. Kesetaraan Ekonomi: Program pemberdayaan ekonomi untuk kelompok yang termarjinalkan.
4. Peningkatan Kesadaran: Kampanye untuk menghilangkan stereotip rasial dan budaya yang memperkuat stratifikasi.
Â
Latar Belakang Stratifikasi Sosial Berbasis Ras
Stratifikasi berbasis ras memiliki akar dalam sejarah kolonialisme, imperialisme, dan perbudakan. Banyak negara di dunia membangun sistem sosial yang secara eksplisit atau implisit mendiskriminasi kelompok ras tertentu untuk mempertahankan kekuasaan kelompok mayoritas atau penguasa.
• Kolonialisme dan Perbudakan: Selama era kolonial, orang-orang dari ras tertentu, khususnya dari Afrika, dipekerjakan sebagai budak untuk kepentingan ekonomi ras penguasa. Sistem ini memperkuat stereotip negatif tentang ras minoritas dan mengesahkan ketimpangan berbasis ras.
• Segregasi Rasial: Di beberapa negara, segregasi institusional menciptakan pemisahan fisik dan sosial antara kelompok ras, seperti yang terjadi di Amerika Serikat pada era Jim Crow atau sistem apartheid di Afrika Selatan.
Â
Dampak Stratifikasi Berbasis Ras
Stratifikasi sosial berbasis ras tidak hanya merugikan individu, tetapi juga melemahkan harmoni sosial dan memperlambat pembangunan suatu negara. Dampak utamanya meliputi:
1. Marginalisasi Sosial dan Politik
o Kelompok ras tertentu sering kali dikecualikan dari pengambilan keputusan politik, yang memperpanjang siklus diskriminasi.
2. Kemiskinan Struktural
o Keterbatasan akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan sosial membuat kelompok ras minoritas terjebak dalam kemiskinan.
3. Ketegangan Antar Kelompok
o Ketidaksetaraan rasial sering memicu konflik sosial yang dapat berujung pada kekerasan, seperti kerusuhan rasial di AS pada era 1960
Â
Upaya Mengatasi Stratifikasi Rasial
Beberapa langkah telah diambil untuk mengatasi stratifikasi berbasis ras di berbagai negara, antara lain:
1. Kebijakan Anti-Diskriminasi
o Pengesahan undang-undang yang melarang diskriminasi berbasis ras, seperti Civil Rights Act (1964) di Amerika Serikat, adalah langkah penting dalam melindungi hak-hak kelompok minoritas.
2. Afirmatif dan Kesetaraan Peluang
o Program afirmatif yang memberikan kesempatan lebih besar kepada kelompok minoritas dalam pendidikan dan pekerjaan dapat membantu mengurangi kesenjangan.
3. Edukasi dan Kesadaran Publik
o Menghapus stereotip rasial melalui kampanye pendidikan, media, dan dialog antar komunitas.
4. Reformasi Institusi
o Menghapuskan bias sistemik dalam institusi seperti sistem peradilan, kepolisian, dan pendidikan adalah langkah penting untuk mencapai kesetaraan.
Â
Studi Kasus: Sistem Apartheid di Afrika Selatan
Salah satu contoh paling mencolok dari stratifikasi berbasis ras adalah apartheid di Afrika Selatan (1948–1994). Sistem ini memisahkan warga negara berdasarkan ras (kulit putih, kulit hitam, kulit berwarna) dan menetapkan hak serta kewajiban yang berbeda untuk masing-masing kelompok.
• Warga kulit hitam ditempatkan di daerah yang terpinggirkan, sementara akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan dikuasai oleh warga kulit putih.
• Setelah runtuhnya apartheid, Afrika Selatan terus berjuang menghadapi dampak jangka panjang dari ketimpangan rasial tersebut.
 Stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam
lapisan-lapisan yang disusun secara bertingkat (hierarki) yaitu
kelas atas (uppear class), kelas menengah (middle class), kelas
bawah (lower class). Stratifikasi sosial muncul dalam
masyarakat dikarenakan adanya sesuatu yang dihargai dalam
masyarakat. Proses terjadinya stratifikasi sosial dapat
dibedakan menjadi dua yaitu terjadi secara alamiah
(kepandaian, usia, harta kekayaan) dan terjadi secara di
sengaja (pembagian kekuasaan)
Karakteristik stratifikasi sosial terdiri dari tiga aspek yaitu
adanya perbedaan dalam kemampuan, perbedaan gaya hidup
dan perbedaan hak dan akses dalam memanfaatkan sumber
daya. Dalam stratifikasi sosial kriteria yang di pakai untuk
menempatkan seseorang dalam sebuah lapisan di dasarkan
pada banyak atau sedikitnya harta kekayaan seseorang, tinggi
atau rendahnya kekuasaan seseorang, kehormatan karena usia
atau jasa, gelar atau title yang dimiliki seseorang dari
pendidikannya, serta keturunan yang diperoleh melalui
kelahiran