Sebelum pandemi Bali merupakan primadona pariwisata bagi dunia. Secara ekonomi provinsi ini sangat bergantung dari pariwisata sebagai pemasukanya. Namun, ketika pandemi covid-19 menyerang dunia Bali bak daerah yang kosong. Kuta, Nusa Dua dan Ubud seakan seperti daerah yang ditinggalkan, begitu sepi. Namun ada suatu kekuatan utama yang dimiliki masyarakat Bali pada masa pandemi yang entah kapan akan berakhir yaitu adat dan tradisinya. " COVID TAK AKAN MENGHALANGI ADAT DAN TRADISI", itulah suatu prinsip dasar masyarakat Bali dalam menjalankan adat dan tradisi di tengah ancaman virus covid-19. Pariwisata begitu maju di Bali tak lepas dari adat dan tradisi yang sanggup memikat banyak wisatawan dari berbagai negara. Lalu mengapa adat dan tradisi budaya Bali tetap kuat dan kokoh walaupun pariwisata dan ekonomi Bali " porak poranda " diterjang covid-19 ?.
KEMBALI KE ARTIKEL