Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Golput Itu Indah, Damai & Santun, Serta Futuristik

7 November 2013   01:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:30 311 2

Pemilu 2014 sebentar lagi.

Seperti biasa, kehebohan mulai menghangat disana sini. Mulai dari proses collecting data calon pemilih yang diprepresentasikan dalam DPT oleh KPU as usual juga carut marut, kisruh dan menuai kritik.

berbagai tudingan miring pun sudah mulai terdengar dilontarkan berbagai pihak yang akan berebut kursi Caleg maupun NYAPRES. intinya DPT bermasalah. DPT dapat menjadi penentu kemenangan Caleg dan Capres.

DPT bisa dimainkan!

Terlebih suara pemilih Golput.

Berdasarkan data tidak resmi pada Pemilu 2009 lalu, Pemilih Golput mencapai 29%. Itu artinya Golput sejatinya adalah pemenang Pemilu 2009. Namun, itulah Golput. Meskipun menjadi pemenang dan seharusnya bisa mengusung Presiden sendiri. Golput tidak rebut. Golput tetap adem ayem. Tidak jumawa, tetap santun. Damai dan indah.

Kondisi itu bisa terulang di Pemilu 2014. Dan kans nya meningkat tajam. Golput diprediksi berbagai kalangan bisa mencapai 40% suara nasional. Itu artinya 80 juta orang Indonesia yang memilih berpolitik damai, santun dan indah, bila DPT nasional 200 juta jiwa.

Namun karena tidak memiliki wadah resmi, golput ini berpotensi dikambinghitamkan dan dimanfaatkan oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Hal ini harus sudah mulai dipikirkan oleh Negara ini ke depan.

Trend ke depan adalah , Organ Tanpa Bentuk kek GOLPUT ini, yang akan Berjaya. Era social media sekarang ini, mendidik generasi berpolitik yang easy listening. Politik yang tidak membikin kita repot, nyaman bisa membuat perlawanan tanpa kekerasan, tetap damai, indah dan santun; ditengah tidak adanya Pilihan.

Angka pemilih golput bisa diskenariokan cair sebagai suara mengambang. itu artinya suaranya bisa dialokasikan ke Partai Tertentu atau Capres tertentu sesuai kebutuhan dan pesanan. seperti kasus yang sudah-sudah, dan berdasarkan pengalaman suksesi kekisruhan DPT dimasa lalu, mekanisme pemenangan melalui DPT bisa dimungkinkan terjadi. Dan itu dimulai dari proses validasi DPT sekarang ini, itu artinya sebenarnya Calon Pemenang sudah ditentukan dari sebelum Pemilu dilaksanakan.

Kenapa angka Golput cenderung meningkat dari tahun ke tahun Pemilu dan Pilkada?

GOLPUT adalah politik perlawanan yang sejatinya sangat ideologis. Perasaaan senasib sepenanggungan dikhianati para politikus busuk dan Elitis membuat Politikus GOLPUT menjadi sangat militant.

GOLPUT adalah alat perang masa depan. Organ Tanpa Bentuk, militant, ideologis dan asimetris. GOLPUT memiliki kekuatan Adi daya tanpa tanding masa depan.

Perlu diingatkan pada Petinggi negeri ini, bahwa GOLPUT itu masa depan bangsa ini.

Di era keemasan Cyber dan dunia social media ke depan, ideologis bukan lagi Agama, religiusitas klan seperti Alqaeda atau Taliban, Komunis atau Liberalis atau Kapitalitas bahkan Pancasila yang digadang-gadang bangsa ini sekalipun.

GOLPUT adalah Politik perlawanan global masa depan, poliitik generasi gaul, muda, smart dan sangat cair. Organ tanpa bentuk, asimetris, fleksibel dan sangat lentur, sangat dinamis, memiliki efektifitas dan efisiensi yang tinggi, militant dan ideologis kafah madani, terbuka namun sangat solid.

Jadi kalau pemimpin negeri ini tidak mulai memikirkan serius mewadahi para GOLPUTIST, negeri ini akan menjadi negeri usang dan tenggelam seperti Tenggelamnya Benua Atlantis yang konon slentingannya itu adalah Indonesia saat ini.

Jadi, GOLPUT adalah INDONESIA MASA DEPAN!

Mari, kita membangun Indonesia Putih dengan Me-Merahkan GOLPUT!

Jayalah GOLPUT, maka Jayalah INDONESIA!

Salam GOLPUT

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun