Menurut Verywell Mind, mindset adalah sekumpulan kepercayaan atau pemikiran yang membentuk bagaimana kamu melihat dunia dan diri sendiri.
Dalam buku "Mindset" karya Carol S. Dweck dijelaskan tentang dua jenis pola pikir atau mindset yang dimiliki oleh individu, yaitu fixed mindset (pola pikir tetap) dan growth mindset (pola pikir berkembang).
Dalam fixed mindset, seseorang menganggap bahwa kemampuan dan kecerdasan tidak dapat berkembang dan bersifat tetap. Individu dengan mindset ini cenderung menghindari tantangan dan menganggap kegagalan sebagai tanda kelemahan pribadi. Mereka juga cenderung merasa terancam oleh keberhasilan orang lain.
Sementara itu, growth mindset menganggap bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat berkembang melalui usaha dan latihan yang terus-menerus. Individu dengan mindset ini melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang, serta menganggap kegagalan sebagai peluang untuk memperbaiki diri. Mereka juga merasa senang dengan keberhasilan orang lain dan mengambil inspirasi dari kesuksesan mereka. Dari pemahaman tersebut pola pikir atau mindset dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.
Sebagai guru atau orang tua, tugas kita adalah membangun growth mindset siswa, harapannya siswa akan menjadi lebih terbuka terhadap perubahan dan berbagai hambatan agar menjadi seorang siswa pembelajar.
Berikut adalah beberapa tips untuk membangun growth mindset siswa di sekolah:
1. Memberikan pujian yang berfokus pada proses bukan hasil
Siswa di sekolah sering kali berfokus pada hasil akhir daripada proses yang harus ditempuh untuk mencapai hasil tersebut. Oleh karena itu, sebagai guru atau orang tua, memberikan pujian yang berfokus pada proses yang dilakukan siswa dalam mencapai hasil tersebut akan membantu siswa membangun growth mindset.
Misalnya, "Saya melihat kamu bekerja keras untuk menyelesaikan tugas ini dan kamu berhasil menyelesaikannya. Kamu hebat!".
2. Mendorong siswa untuk menghadapi tantangan
Memberi siswa tantangan membantu mereka untuk mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri. Melalui hal ini, siswa dapat belajar cara berpikir alternatif dalam menangani masalah yang berbeda, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
3. Menjelaskan keterkaitan antara usaha dan keberhasilan
Menjelaskan hubungan antara usaha dan keberhasilan dapat membantu siswa memahami bahwa kemampuan dan keahlian yang dimiliki bisa dibangun melalui usaha dan kerja keras. Jika siswa memahami ini, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk terus berupaya dan meningkatkan kemampuan mereka.
4. Memberikan umpan balik yang efektif
Memberikan umpan balik yang efektif adalah bagian penting dalam membangun growth mindset siswa. Umpan balik yang baik dapat membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka, serta mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
5. Membuat suasana kelas yang kooperatif.
Guru dapat membangun suasana kelas yang kooperatif dengan memperlihatkan bahwa setiap siswa di kelas memiliki kekuatan dan kelemahan yang berbeda. Dalam suasana yang kooperatif, siswa lebih terbuka terhadap ide dari teman sekelas, serta dapat membangun kebiasaan berdiskusi dan konsultasi dengan teman sekelas dalam menjawab permasalahan.
6. Menggunakan bahasa positif
Pemilihan bahasa yang tepat dapat memiliki pengaruh besar dalam membangun growth mindset siswa. Guru harus menghindari kata-kata yang bisa meremehkan siswa dan memilih kata-kata yang positif dan memupuk semangat, seperti "Berikut adalah beberapa cara bagus yang dapat kamu coba untuk memperbaiki kualitas karyamu."
Mampukah kita sebagai guru atau orang tua membangun growth mindset siswa? Tips di atas wajib dicoba. Semoga bermanfaat.