Pengertian AkhlakÂ
Dalam berkehidupan sehari-hari manusia sejatinya memiliki sifat bawaan atau sifat naluriah yang sudah ada bersama mereka sejak lama. Sifat naluriah ini dapat terbentuk melalui didikan orangtua sejak dini atau dari lingkungan sekitar, dan hal yang sudah ada sejak dini inilah yang kita sebut sebagai akhlak. Kata akhlak berasal dari bahasa arab 'khalaqa' yang artinya menciptakan.
Akhlak sendiri terbagi menjadi dua, yakni akhlak baik dan akhlak buruk. Akhlak yang baik memiliki peran sentral dalam ajaran islam, yang didalamnya terkandung pula sepuluh muwasofat muslim atau sifat-sifat baik dalam akhlak yang dijelaskan dalam agama islam bagi kaum muslimin.Â
Sifat-sifat ini dikenal juga sebagai "Al-Muwasofat Al-Ashru," yang merupakan panduan bagi umat muslim untuk mengembangkan karakter yang baik dan luhur dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan Akhlak buruk merupakan suatu ketidak positifan yang dimiliki oleh seseorang. Adapun perilaku yang termasuk dalam akhlak buruk diantaranya adalah berkata kotor dan tercela, tidak berkata sesuai fakta, suka menyakiti orang lain, gemar menyebar berita bohong, dan masih banyak lagi.
10 Sifat Baik yang  Dimiliki Seorang Muslim
Menurut buku yang berjudul "10 Syarah Muwashofat" yang ditulis oleh Muhammad Husain Isa Ali Manshur, terdapat sepuluh macam muwashofat yang harus dimiliki oleh setiap muslim, diantaranya :
- Salimul Aqidah, yakni memiliki arti aqidah yang bersih. Bersih disini memiliki arti segala sesuatu yang orang tersebut lakukan semuanya tulus karena rasa hormat dan taatnya pada Allah SWT.
- Shahihul Ibadah, berarti ibadah yang benar, beribadah sesuai dengan tata cara yang telah diperintahkan oleh Allah SWT tanpa mengurangi atau menambahkan tahapan-tahapannya.
- Matinul Khuluq, berarti akhlak yang kokoh, tidak mudah digoyahkan oleh keadaan atau lingkungan sekitar. Serta menjadi pribadi yang siap menghadapi kondisi apapun yang diberikan oleh Allah SWT.
- Qowiyyul Jism, berarti kuat secara jasmani. Yakni dapat diterapkan melalui pola makan yang sehat, melakukan olahraga secara rutin, serta menhindari makanan-makanan yang meberikan mudharat atau keburukan bagi tubuh seseorang.
- Mutsaqqoful Fikri, berarti kecerdasan dalam berpikir, hal ini sangat dibutuhkan dalam pribadi seorang muslim, agar kelak seorang muslim dapat menghindar dari kebathilan dan cepat tanggap untuk menyelesaikan sebuah permasalahan yang sedang dihadapinya.
- Harisun 'Ala Waqtihi, berarti pandai menjaga waktu. Sebaik-baiknya seorang muslim, ialah orang yang tidak menyia-nyiakan waktunya untuk kemudhorotan, dan terlena oleh kenikmatan dunia. Konteks dari sifat ini adalah sesorang yang dapat menghargai dan menggunakan waktunya untuk senantiasa beribadah pada Allah SWT.
- Munazzhamun Fi Syu'unihi, yang memiliki arti teratur dalam urusannya. Yakni melakukan segala sesuatu secara terstruktur dan berurut, serta tidak bahkan menghindari mengerjakan suatu hal secara terburu-buru.
- Qodirun 'Alal Kasbi, berarti kemandirian, kemandirian sendiri memiliki arti menyelesaikan semua tugas maupun kewajibannya sendiri, serta senantiasa bertanggung jawab dan menerima segala macam konsekuensi dari kesalahan telah ia lakukan baik secara disengaja ataupun tidak.
- Naafi'un Lighoirihi, berarti bermanfaat bagi orang lain, bermanfaat disini tentunya dalam kebaikan dan buka keburukan. kebermanfaatan seseorang dapat dinilai dari banyak sisi, mulai dari saling mengingatkan atau menegur jika temannya melakukan kesalahan, senantiasa untuk mengajak dan mengarahkan temannya kepada kebaikan, Â serta mencegah atau menarik temannya yang sudah terjerumus kedalam lubang maksiat.
- Mujahidun Li Nafsihi, berarti berjuang melawan nafsunya sendiri. Seorang muslim yang baik adalah yang dapat menahan hawa nafsunya, menahan segala macam godaan syaitan yang ada disekitar kita. Nafsu diantaranya adalah nafsu untuk menghamburkan uang ke hal-hal yang berbau mudharat, mengkonsumsi makanan secara berlebihan, sampai ke menahan nafsu diri terhadap orang lain.