Sistem Moneter Eropa (EMS) adalah inisiatif yang diluncurkan pada tahun 1979 oleh Komunitas Ekonomi Eropa (EEC), yang kemudian menjadi bagian dari Uni Eropa (UE). Tujuan utamanya adalah untuk mengoordinasikan kebijakan moneter antara negara-negara anggota dan mengurangi fluktuasi nilai mata uang mereka.
- Pendirian (1979): EMS didirikan sebagai tanggapan terhadap fluktuasi nilai mata uang yang signifikan dan masalah inflasi yang dialami oleh negara-negara Eropa setelah Perang Dunia II.
- Mekanisme Pertukaran Mata Uang: Salah satu fitur utama EMS adalah Mekanisme Pertukaran Mata Uang (ERM), yang menetapkan batas fluktuasi yang diperbolehkan antara mata uang negara-negara anggota, biasanya sekitar ± 2,25% dari nilai tukar yang ditetapkan.
- European Currency Unit (ECU): EMS memperkenalkan European Currency Unit (ECU) sebagai unit akuntansi yang dihitung berdasarkan nilai gabungan mata uang negara-negara anggota. ECU kemudian menjadi pelopor euro.
- Krisis Mata Uang: EMS menghadapi sejumlah krisis mata uang, termasuk devaluasi tajam pound Inggris pada tahun 1992, yang dikenal sebagai “Black Wednesday”, yang menyebabkan Inggris keluar dari mekanisme pertukaran mata uang.
- Perkembangan Menuju Euro: Langkah-langkah diambil menuju pembentukan mata uang tunggal Eropa setelah penandatanganan Traktat Maastricht pada tahun 1992, yang akhirnya menghasilkan peluncuran euro pada tahun 1999.
- Pensiun: Dengan diperkenalkannya euro, EMS secara efektif berakhir sebagai sistem. Namun, pengalaman dan pembelajaran dari EMS tetap berperan penting dalam pembentukan dan operasi Uni Moneter Eropa dan euro.
KEMBALI KE ARTIKEL