Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

surat untuk bintang

31 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 31 Januari 2025   10:53 15 1
Sinar matahari mulai menyelinap masuk melalui celah tirai jendela. Dengan langkah memulai hari yang cerah, Uti yang masih sekolah, dengan giatnya iya belajar demi kampus impiannya. Banyak hal yang tidak mendukung dia dan spele akan keaadan nya tetapi ia memiliki keluarga yang sangat sangat mendukungnya, baik itu dari segi manapun. Uti adalah anak terakhir dari 2 bersaudara, ia memiliki seseorang abang yang bernama Uta, Uta adalah seseorang  Abang yang sangat cuek tetapi di balik cuek nya dia begitu sangat peduli akan keadaan Uti. Dengan begitu uti sangat mengagumi abangnya dan selalu ingin mengikuti setiap langkahnya.
Ada kala dimana uti yang selalu kesulitan dalam belajar, dia kurang paham apa yang di pelajari, tapi karna ia mempunyai abang yang cukup baik, ia di ajari oleh abangnya uta, dengan menyimak ulang penjelasan dari Uta, uta pun dengan sabar mengajari adik nya uti
“Uti besok besok kalau di sekolahan guru menjelaskan itu harus kau perhatikan” (ucap uta dengan lantang)
“iya mas ” (uti pun ketakutan)
Uta memperjelas dan sedikit memarahi adiknya agar adiknya tidak banyak main main dan harus lebih focus dalam belajar.
Saat ujian akhir dengan penuh harapan dan kerja keras ia bisa menyelesaikan semua ujian tersebut, Uti akhirnya lulus SMA, sebelum mencoba masuk ke kampus Impiannya ia mencari kerja di salah satu coffe shop yang ada di sekitaran rumah nya, tetapi dia di larang keras oleh orang tua nya dan abang dikarenakan ketakutan akan dirinya yang merupakan salah satu anak cewe, tetapi uti selalu membantah hal itu “Kalau kita berniat baik dan selalu berdoa untuk keselamatan, Uti yakin sejauh mana Langkah kita, kita selalu di lindungi-NYA” dengan bergitu orang tua dan abangnya pun menyetujui tetapi dengan kendali abangnya, Uta saat itu selalau protektif sehingga ia selalau menjemput Uti setelah selesai pulang kerja dan selalu di antar oleh ayahnya, Disini lah mulai hidup yang tidak di ingin kan setiap orang.
Tiba lah hari dimana mulai pendaftaran di kampus kampus dan ia mencoba di jalur undangan dan mengikuti setiap persyaratan, tetapi ia mengalami kegagalan di kampus itu. Karna dukungan dari keluarganya yang tak putus asa ia mencoba lagi di jalur UTBK, lagi dan lagi ia mengalami kegagalan dan pada saat itu Uti menyerah tetapi ayahnya mencoba untuk membuat uti bangkit lagi “Ayah yakin di balik kegagalan yang uti alami ada sebuah pencapaian yang luar biasa di depan sana, jadi jangan takut lagi untuk mencoba, kita coba di jalur mandiri untuk sekali lagi” (ucap ayah kepada uti) dengan sebuah dukungan dari ayahnya Uti langsung bangkit dan mencobanya lagi.
Walaupun tidak di terima di kampus Impian nya ia tetap bangkit dengan dibarengin bekerja di coffe shop tersebut, ia mencoba lagi di jalur mandiri, setalah itu ia mengikuti persyaratan dan ujian di salah satu kampus yang terahir menjadi salah satu harapannya, tetapi ia tidak percaya diri dan selalu berfikiran bakal mengecewakan orang tuanya ,
“ayah kalau nanti uti gagal lagi bagaimana yah?”
“gapapa ya kita coba lagi ya” (ujar ayah)
“Iya makasih yah, selalu dukung uti ya ayah”
Karna dukungan oleh orang tuanya uti lebih menjadi seseorang yang sangat percaya diri akan suatu yang dia lakukan, uti yang sambilan untuk kerja selalu di antar oleh ayahnya, sepanjang jalan dengan setiap cerita nya. Ayahnya uti selalu bercerita akan hal hal random dan positif, ayah selalu bilang pada saat itu “ mau gimana pun keaadanya uti harus tetap selesaikan kuliah kuliahnya ya nak” uti yang mendengarnya pun jadi semangat lagi.
Pada saat itu patner kerja uti begitu asik dan mereka merupakan bagian dari sahabat uti yaitu inad dan aca yang selalu ada di setiap Langkah, susah maupun senang. Inad adalah salah satu sahabat uti dari zaman SMP sampai sekarang dan aca adalah salah satu sahabat uti dari zaman SMA sampai sekarang, setiap hari nya sama dan bekerja di satu caffe yang sama dan selalu memikir kan masa depan, walaupun mereka jumpa di masa yang beda merka mempunyai sifat yang sangat kocak dan mempunyai sifat sangat pedulian.
 
Suatu hari uti dan aca tidak tau pulang kerumah naik apa , di karenakan ada kendala dari keretanya aca, dan uta yaitu abang nya uti tidak bisa menjemput uti.
“ bagaimana kita pulang ya ca, apa kita naik gojek aja? “ (ucap uti yang kebigungan)
“ boleh ti, tapi nanti kita balik lagi di karenakan ada brifing ”
“ oh iya bagaimana ya ca, dua kali deh kita?”
“ uda pakai aja kereta nya aku” ( ucap inad yang menawarkan keretanya)
“gapapa ni nad?”
“ yokkkk mareee, kaya sama siapa aja ya “ (ucap inad dengan lantang)
Setelah itu uti dan aca pun bergegas pulang dengan membawa keretanya inad, uti mengantar aca kerumahnya, dan setelah itu uti pun pulang kerumahnya, dan bertemu Kembali dengan ayah dan ibunya, ayah nya uti lagi bersihkan bagian halaman luar dan belakang sedangkan ibunya uti lagi duduk sambil melihat dan bercerita kepada ayahnya sambil menemani ayah, uti pun bersih bersih di karenakan akan Kembali kekerjaan dengan aca.
Tibalah adzan berkumandang dimana masing masing dari kami pun sholat, gak lama dari itu ayah uti bertanya kepada uti
‘kapan pengumuman kelulusan dikampus nak?” (ayah)
“dua hari lagi ayah” (uti)
“yaudah nanti kita buka sama sama ya ” (ayah)
“mamak yakin uti pasti lulus (mamak)
“iya yah, iya mak”( ucap uti yang senang akan dukungan dari orang tuanya)
Setelah itu uti pun siapan mau Kembali kekerjaan nya Bersama aca, ayah dan mamak masih di ruang Tv menonton sambil tertawa, selang berapa lama ayah kebelakang untuk minum kemudian ayah Kembali ke ruanng tv tapi dengan keadaan sesak napas. Uti yang dirumah hanya bersama mamaknya jadi bigung dan panik.
“ayah, ayah kenapa yah” (uti)
“ambil air nak, ayah istigfar” (mamak)
Tidak lama dari itu ayah mau jatuh tetapi uti sudah pasang badan di luan dan ayah berada di pahak uti. Keadaan ayah pun semakin memburuk, ayah sudah (ngorok) dan sama mamak dilantunin syahadat ayah pun mengikutinya, uti segera teriak dan meminta pertolongan sambil menelpon abangnya
“tolonggg!!!! Ayah uti, ayah uti tolongggg!!!!!” ( uti)
Ayah pun segera di larikan ke RS dan langsung masuk ruang UGD, uti tetap menunggu ayah dan ikut masuk kedalam untuk menemani ayah, ayah segera di pakaikan elektrokardiorgraf karna jantungnya ayah sangat melemah. Uti pada saat itu sangat takut dan selalu berdoa. Tidak lama dari itu abangnya uti datang menghampiri uti dan menenangkan uti dan berkata “ gapapa ayah gapapa udah ya tenang ada mas disini”
Uti dan abangnya uta pun selalu berdoa akan keselamatan ayahnya, semua uda usaha tetapi allah lebih sayang kepada ayah.
“maaf ayah kalian sudah tidak ada” (dokter)
Uti yang mendengarnya seketika dunianya seperti berhenti. Sontak uti menangis dengan keadaan sangat sangat hancur, uti yang selalu membantah akan kepergian ayah nya ,abangnya pun tetap menenangkan uti.
“uda ya dek, kita ikhlaskan ayah ya” (sambil memeluk uti)
“ ngga mas ayah masih hidup, ayah belum meninggal” (uti yang belum terima akan kepergian ayah) Utipun terbaring lemas segera diangkat untuk di tenangkan.
Esok harinya ayahnya pun di kebumikan
Hari kedua kepergian ayah, uti tetap belum terima karena merasa seperti mimpi, bahkan sebelum kepergian ayah, uti ayah dan mamak masih bercanda canda, uti Kembali ke kuburan ayah nya untuk membuka portal kelulusan kampus pilihan terakhir yang diharapkan olehnya.
“ayah hari ini uti memenuhi janji uti yang kemarin, ayah pengen sekalikan membuka kelulusanya Bersama sama, uti datang ayah dan uti berharap kalau uti gagal lagi ayah jangan kecewa disana ya ayah” ( ucap uti yang sangat takut ayahnya kecewa lagi sambil membuka portal kampus)
 
“alhamdulillah yah uti lolos, mungkin kalau ada ayah disamping uti ayah pasti lebih bangga keuti, maafiin uti ya yah semasa hidup ayah belum ada pencapaian yang bikin ayah bangga, uti juga bingung yah, allah kasih Impian terakhir ayah untuk anak ayah, tapi allah ambil ayah dari anak ayah (uti yang berbicara hanya kepada nisan sambil nangis akan kepergian yang begitu cepat) ayah uti janji akan selalu ngirim doa buat ayah, sering ssering datang kemimpi uti ya yah, uti pulamg dulu ya yah, pasti mamak sama mas nunggu kabar baik ini”
Uti segera pulang dan memberitahukan ke ibu dan abangnya bahwa ia lolos. Sesampainya ia di rumah ia langsung memeluk ibunya dan abangnya, dikarenakan tidak percaya dirinya Kembali lagi.
“mas, mak uti lulus, pasti ayah banggakan disana? Atas percapaian uti?” (ucap uti yang sedih)
“pasti nak, semangat ya nak ingat pesan ayah kemarin sama kamu” (mamak)
“apa kita bisa bayar semua keperluan kampus kalau ayah gada?” (uti)
“pasti bisa uti, walaupun ayah gada tapi uti masih punya mas kok, jadi jangan khawatir ya mas selalu usahakan buat uti, asal fokus sama tujuan uti ya dek” (ucap abngnya yang tidak mau adik nya patah semangat)
Hari demi  hari di lewati, uti merasa dunianya sangat sangat berubah 100% uti berfikir ia berada di dunia hanya untuk melanjutkan hidup dan menjalankan apa saja tugas dia, karna penyemangat dan cinta pertamanya sudah tidak ada lagi.
Uti yang tetap melanjutkan kuliahnya dan sangat bersemangat atas apa yang telah ayah nya sampaikan, ia sempat ingin menyerah tetapi begitu banyak dukungan yang ia dapatkan. Dengan teman teman bau di kampus yang sangat sangat baik untuk menerima dirinya.
“aku yakin, dengan aku ihklas, ayah bakal senang dan Bahagia, aku bakal tunjukkan ke ayah, bahwa anak nya bakal bisa nurutin apa kemauan terakhirnya” (ucap uti untuk menyemangati diri dan bangkit Kembali)
Ternyata dengan kita Ikhlas allah akan membalas semuanya, mungkin apa yang dia Tarik sekarang emang takdir yang ALLAH berikan. DIA-LAH pemilik sesungguhnya. Mau sampai kapan pun ayah tetap jadi Bintang dihidup uti, mas, dan mamak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun