Kereta tua membawaku pergi
Melaju riuh bersambut angin malam
Bulan ketujuh, menjelang hari keduabelas
Bulan tinggal segapai, hanya laik tuk dipandang
Hati ini lupa empunya
Kesana kemari tak berdaya
Ini hati tak berpenjaga, siapa punya?
Menjauh sajalah, lepas bebas tanpa beban
Entah sudah gerimis yang keberapa
Hampir selalu gerimis menghantar langkah
Entah ini langkah yang keberapa
Ku mau menyelinap
Lalu membangun singgasanaku sendiri
Damai...
Daripada memaksa diri untuk menegarkan hati berkali-kali, bolehkah ku memilih untuk mati rasa saja?