Acara Doa Merti Desa, yang merupakan tradisi tahunan sebagai ungkapan rasa syukur atas berkah alam dan ketenteraman desa, diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan berbagai acara budaya yang melibatkan seluruh warga desa.
Mahasiswa KKN Posko 20 turut andil dalam berbagai aspek persiapan dan pelaksanaan acara, dari mendekorasi lokasi hingga membantu penyelenggaraan lomba-lomba tradisional untuk anak-anak. Kolaborasi antara mahasiswa dan panitia lokal tidak hanya memperlancar jalannya acara tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan warga desa.
"Kami merasa sangat dihargai dan senang bisa terlibat langsung dalam Doa Merti Desa ini. Kegiatan ini memberikan kami kesempatan untuk lebih mengenal dan merasakan langsung kehidupan budaya di desa ini," ujar Syafi'i, Ketua Posko 20 KKN UIN Walisongo.
Warga desa menyambut kehadiran mahasiswa dengan antusias dan mengapresiasi kontribusi mereka dalam menyukseskan acara. "Kehadiran mahasiswa KKN Posko 20 memberikan semangat baru dalam pelaksanaan Merti Desa tahun ini. Kami sangat berterima kasih atas bantuan dan partisipasi mereka," ungkap  salah satu warga.
Acara yang berlangsung hingga malam hari ini diakhiri dengan pagelaran seni tradisional, di mana mahasiswa dan warga desa bersama-sama menikmati kebersamaan dalam suasana penuh keakraban.
Partisipasi mahasiswa KKN Posko 20 UIN Walisongo dalam acara ini tidak hanya memperkaya pengalaman mereka dalam pengabdian masyarakat, tetapi juga memperkuat ikatan antara perguruan tinggi dan komunitas lokal, membawa dampak positif bagi kedua belah pihak.
