Realitas  bahwa  hukum  pidana  adat merupakan  sarana  penyeimbang  atas kegoncangan  dalam  masyarakat  akibat pelanggaran   delik,   berfungsi   untuk menjaga harmoni, penyelesaian konflik, menjaga  solidaritas  masyarakat,  sebagai  refleksi  cita  moral,  agama dan susila masyarakat dan sifatnya yang tidak "prae  existence". Tujuan  utama penyelesaian terhadap pelanggaran tindak  pidana  Adat  bukan  bertumpu pada   pandangan retributive   (pembalasan);  akan  tetapi  sebagai  sarana penyelesaian  konflik,  menjaga  kondisi harmoni  di  antara  anggota  masyarakat, dan mempertahankan solidaritas.
KEMBALI KE ARTIKEL