Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Meningkatkan Kualitas Keimanan: Upaya Dakwah Mencetak Mukmin Sejati

10 Juni 2024   17:34 Diperbarui: 10 Juni 2024   17:44 43 0
Sasaran dakwah berikutnya adalah mengajak kaum muslim agar menjadi orang mukmin yang memiliki keimanan yang kuat. Dakwah harus membawa perubahan positif dari kondisi hanya sebatas muslim (berserah diri) menjadi mukmin yang penuh keimanan kepada Allah, malaikat-Nya, rasul-Nya, kitab-Nya, dan seluruh ajaran-Nya.

Makna muslim dijelaskan dalam ayat "Wahai Tuhan kami, jadikanlah kami dan keturunan kami orang-orang Islam (berserah diri) kepada-Mu, tunjukkanlah syariat dan cara beribadah, dan terimalah tobat kami, sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Mengasihani" (QS. al-Baqarah/2: 128).

Sementara orang beriman dalam Al-Qur'an digambarkan sebagai "mereka yang hatinya bergetar bila disebut nama Allah, bertambah imannya mendengar ayat-ayat-Nya, dan hanya kepada Allah mereka bertawakal" (QS. al-Anfal/8: 2). Tidak cukup hanya demikian, orang beriman adalah "yang melaksanakan shalat dan menginfakkan sebagian rezeki, mereka akan memperoleh derajat tinggi di sisi Tuhannya serta ampunan dan nikmat yang mulia" (QS. al-Anfal/8: 3-4).  

Dengan demikian, berdakwah kepada muslim adalah mengajaknya melaksanakan shalat, zakat, puasa Ramadhan, haji jika mampu. Inilah transformasi dari muslim menjadi mukmin, tugas para dai transformatif. Lebih jauh, Nabi memberi ciri orang beriman: berkata baik atau diam, mencintai saudara seperti diri sendiri, dan memuliakan tamu.  

Namun iman bukan sekedar ucapan, Allah berfirman: "Apakah manusia mengira dibiarkan hanya dengan mengatakan 'Kami beriman' tanpa diuji?" (QS. al-Ankabut/29: 2). Seorang mukmin yang lulus ujian iman akan naik menjadi muhsin, muslim yang memiliki keteguhan iman dan perilaku lahir-batin yang baik.

Penulis : Putri Maharani dan Syamsul Yakin, Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun