Senyap membungkus malam ketika sepenggal ragu dan takut mendatangi Mariana. Air mata yang tergenang akhirnya mengalir deras sesaat setelah jarum panjang lewat angka dua belas. Hanya sedetik Mariana bisa melupakan bayangan perempuan itu, selanjutnya bayangan itu kembali hadir di pelupuk matanya. Hanya isak tangis yang mampu meredam Mariana dari rasa takut.
Orang mati tidak mungkin bangkit lagi, Mariana teringat jawaban pak ustadz ketika dia bertanya, “Apakah orang yang sudah mati bisa bangkit dan berkeliaran di dunia?”