Adanya pengembangan SDM juga memungkinkan ide-ide baru itu muncul, berinovasi, dan tentu dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terus berubah. Dalam era globalisasi, organisasi mesti dapat bersaing di pasar global yang sangat kompetitif dan beragam. Sehingga, kunci utama untuk mencapai target tersebut adalah melakukan pengembangan melalui sumber daya manusia. Menurut Wexley & Yulk (2001), setidaknya terdapat tiga latar belakang mengapa latihan personel itu perlu diwujudkan oleh organisasi atau perusahaa, meliputi:
Seleksi personel tidak selalu menjamin akan personel tersebut cukup terlatih dan bisa memenuhi persyaratan pekerjaannya secara tepat. Kenyataanya banyak diantaranya mereka harus mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang diperlukan setelah mereka diterima dalam pekerjaan. Di sisi lain, tidak ada keterjaminan akan SDM terampil setelah melakukan seleksi personal itu disebabkan ketidakmampuan sebuah organisasi yang mungkin saja dalam hal ini tidak melibatkan uji kemampuan yang mendalam untuk memastikan bahwa SDM tersebut memiliki pemahaman terkait tupoksi yang akan dijalankan.
Bagi personel yang sudah senior terkadang diperlukan pembiasaan dengan latihan-latihan kerja. Ini dikarenakan arus perubahan pasar atau globalisasi yang memerlukan ketangkasan dalam menerima pembaharuan tersebut. Selain itu, berkembangnya kapasitas pekerjaan, masuknya dunia digital, cara mengoperasikan mesin-mesin dan teknisnya, untuk promosi maupun mutasi.
Manajemen sendiri menyadari bahwa program pelatihan yang efektif dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi absen, mengurangi labour turn over,dan meningkatkan kepuasan kerja. Kesadaran ini akan lebih cenderung untuk mengalokasikan sumber daya dan waktu untuk mengembangkan program pelatihan yang sesuai dan efektif bagi SDM. Maka dari itu, manajemen dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan SDM sehingga pada akhirnya akan berdampak positif pada produktivitas perusahaan.
Dengan demikian, perlu adanya koordinasi yang harmonis antara atasan dan bawahan dalam menjalankan suatu bentuk pelatihan atau pengembangan guna memastikan kebermanfaatan pengembangan  tersebut dapat dijalankan sehingga menghasilkan harapan sesuai dengan persoalan organisasi. Tentu jika hal tersebut dilaksanakan hal itu dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai tugas-tugas pekerjaan dan hal ini dapat membantu untuk mengurangi kesalahan dan meningkatkan kualitas kerja.