Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Untuk Apa-Ada Di Sini

4 April 2012   03:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:04 60 0

Semakin ku berteriak semakin perih pula hati ini. Ku luluh lantakan pazel yang telah lebih dari dua tahun berulang kususun, namun tak kunjung sempurna. Merengek ku mencium lantai marmer yang dingin, tergenang sudah air mata dan bermacam cairan tertetes dari tubuhku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun