Dunia sedang dilanda globalisasi, termasuk juga negara kita tercinta Indonesia. Adat dan budaya ke-timur-an setengah mati kita pertahankan dalam arus budaya Barat atau westernisasi. Batik dan kain songket mungkin merajalela di ranah internasional karena globalisasi, namun karakter bangsa seperti gotong royong, sopan santun dan ramah tamah hilang terkikis zaman, apalagi dalam pribadi pemuda-pemudi Indonesia yang merupakan calon penerus bangsa ini. Hanya mengusahakan kembalinya karakter tersebut dinilai tak lagi memadai untuk membekali pemuda-pemudi Indonesia untuk bertahan dalam arus globalisasi, apalagi dengan adanya rencana AEC 2015.