Emily, begitulah namaku, teman-temanku lebih akrab memanggilku dengan panggilan itu. Aku adalah gadis kecil yang unik, perpaduan menarik antara darah Jepang dari ibu dan Amerika dari ayah. Mata sipitku mewarisi keindahan mata ibu, sementara bulu mata lentik dan mata biru adalah hadiah dari ayah. Ayah bilang, gen-gennya lebih dominan dalam tubuhku, tapi entah mengapa, sifatku justru lebih mirip ibu. Masa kecilku dihabiskan di Amerika, sebuah negara yang kucintai. Di sana, aku punya banyak teman yang selalu menemani hari-hariku. Setiap sore, kami bermain bersama hingga matahari terbenam. Namun, kebahagiaan itu harus berakhir ketika ayah mendapat tugas dinas di Jepang. "Aku tidak mau pergi, Ayah!",protesku saat mendengar kabar itu. Aku tak ingin berpisah dengan teman-temanku. Tapi, bujukan lembut ayah membuatku luluh. Akhirnya, aku pun berpamitan pada teman-teman saat kami bermain bersama, Kami bermain sepuasnya, tanpa menyadari bahwa itu adalah pertemuan terakhir kami dalam waktu yang lama. Saat berpisah, aku berjanji pada diri sendiri untuk tidak melupakan mereka.
KEMBALI KE ARTIKEL