*Sistem Pengendalian Manajemen Pusat Laba di PT Bank BTPN Tbk: Kunci Peningkatan Kinerja Keuangan*
Dalam dunia perbankan yang kompetitif, PT Bank BTPN Tbk terus menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kinerja keuangan melalui implementasi sistem pengendalian manajemen pusat laba. Sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, BTPN telah lama fokus pada segmen pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta masyarakat berpenghasilan rendah. Melalui platform digital Jenius, BTPN juga berperan penting dalam meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia.
*Pentingnya Sistem Pengendalian Manajemen*
Sistem pengendalian manajemen adalah serangkaian proses dan prosedur yang digunakan oleh organisasi untuk memastikan strategi dan tujuan perusahaan tercapai secara efektif dan efisien. Dalam konteks BTPN, sistem ini melibatkan perencanaan, pengukuran, pemantauan, dan evaluasi kinerja organisasi. Salah satu komponen kunci dalam sistem ini adalah pusat laba, yang memungkinkan manajemen senior menggunakan indikator laba sebagai tolok ukur kinerja.
*Struktur Organisasi dan Pusat Laba*
BTPN mengelola berbagai divisi sebagai pusat laba, termasuk Business Banking, Corporate Banking - Japanese, Digital Banking, Micro Business, Retail Lending Business, Wealth Management Business, dan Wholesale Banking. Setiap divisi bertanggung jawab atas pendapatan dan beban masing-masing, yang memudahkan manajemen untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja finansial secara keseluruhan.
*Strategi dan Kebijakan*
Untuk tahun 2023, BTPN menetapkan beberapa strategi utama. Di antaranya adalah meningkatkan pinjaman dengan menetapkan risk appetite yang sesuai, menumbuhkan basis pelanggan ritel, dan mengoptimalkan saluran distribusi serta kemitraan strategis. Bank juga fokus pada pengembangan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas layanan dan keamanan siber.
*Pengukuran dan Evaluasi Kinerja*
Kinerja BTPN diukur melalui beberapa indikator utama seperti Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net Interest Margin (NIM). Melalui pemantauan ketat terhadap pendapatan, beban operasional, dan investasi, BTPN dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengimplementasikan strategi baru untuk meningkatkan kinerja keuangan.
*Komitmen Terhadap Pertumbuhan Berkelanjutan*
Meskipun menghadapi tantangan ekonomi global, BTPN berhasil meningkatkan pendapatan operasionalnya menjadi Rp14,1 triliun pada tahun 2023. Namun, laba bersih mengalami penurunan sebesar 26,1% akibat peningkatan biaya pencadangan kredit. Ke depan, BTPN berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja keuangan melalui pertumbuhan kredit, peningkatan basis pelanggan ritel, kerja sama strategis, serta investasi dalam digitalisasi dan keamanan siber.
*Kesimpulan*
Implementasi sistem pengendalian manajemen pusat laba di PT Bank BTPN Tbk telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan bisnis dan kinerja keuangan bank. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan pasar, BTPN siap menghadapi tantangan masa depan dan mempertahankan posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.
Artikel ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang komprehensif mengenai bagaimana PT Bank BTPN Tbk mengelola pusat laba untuk mencapai tujuan finansialnya, serta menjadi inspirasi bagi perusahaan lain dalam mengembangkan sistem pengendalian manajemen yang efektif.