[caption id="attachment_234823" align="aligncenter" width="281" caption="Garudaku"][/caption]
Wahai Garudaku...mengapa wajahmu tertunduk lusuh dan butut, Seperti orang kalah judi buntut ,semuanya habis hanya tinggal kentut *
Di mana Matamu yang tajam! Yang pernah menggetarkan singa-singa kelaparan, Kemana Cakarmu yang perkasa!! Yang mencengkeram erat seluruh Nusa Hingga tak ada makhluk yang berani mengusiknya *
Apakah karena badanmu digerogoti penyakit korupsi, Hingga Mata dan Cakarmu kau gadaikan Demi tegaknya negeri ini ? Atau apakah karna engkau dihinggapi penyakit kolusi, Hingga
Burung Emprit kau jadikan
mentri Yang hanya pandai makan berkicau dan memberi upeti *
Oh, Garudaku... Engkau sekarang hanya pandai bernyanyi Menghiba mengharap belas kasih, Seperti burung perkutut di dalam jeruji Bernyanyi hanya demi sesuap nasi *
Ohh, Garudaku.. Kembalikan Matamu yang tajam,Cakarmu yang perkasa Libas habis seluruh kemunafikan Agar gagah perkasa negeri seribu panglima, *
Engkau Garuda bukan burung perkutut, yang hanya pandai bernyanyi dan berlutut Tetapi pengawal Negeri , dari segala carut marut.
KEMBALI KE ARTIKEL