Hiruk-pikuk Jakarta tak pernah henti, terutama di kawasan Tanah Abang, pusat perdagangan terbesar di Indonesia. Di balik megahnya gedung-gedung dan kemilau transaksi ekonomi, tersembunyi realitas kehidupan manusia kardus—kelompok masyarakat yang hidup di bawah bayang-bayang ketimpangan sosial. Mereka adalah individu atau keluarga yang menjadikan kardus sebagai alas dan atap, bertahan di tengah kerasnya ibukota. Namun, satu pertanyaan sederhana tetapi mendalam muncul: apakah manusia kardus bahagia?
KEMBALI KE ARTIKEL