dalam menjalani hidup di bumi ini
usahlah engkau berkecil hati
menghadapi hidup sepanjang hari
Lihatlah rumahku!
kubangun rumahku yang megah
dimanapun aku suka
tak peduli hak orang lain ku sikat
sebab bumi ini milik Tuhan
Aku pergi ke hutan dan gunung
untuk menikmati pesonanya
sekaligus kukotori punggung-punggungnya
karena bumi ini milik Tuhan
Kendaraanku yang mengkilat
kusimpan dimanapun sesukaku
tak peduli orang di sekelilingku kesusahan mau lewat
sebab bumi ini milik Tuhan
Hewan-hewan ternaku
kubiarkan saja hinggap dimanapun sesukanya
dan makan minum sesukanya di sana
karena hewan dan makanannya milik Tuhan
Kawan! jika engkau tulis sebuah puisi
dan kau bacakan dengan keras
untuk mengingatkanku, aku tak peduli
karena kau dan aku adalah milik Tuhan
Kawan! tidakkah engkau dengar dalil-dalilku yang menggema?
bagaikan suara petir di siang hari
agar diriku bertampang terhormat
sementara engkau orang melarat, dan aku suka itu!
sebab terhormat dan melarat adalah milik Tuhan.
Sekali lagi milik Tuhan.