"Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari komitmen PLN melalui YBM PLN dalam membina para penerima Beasiswa Cahaya Pintar. Kami berharap melalui GENCAR Qur'anic Camp ini, para mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu tetapi juga pengalaman berharga dalam mengabdi kepada masyarakat," ungkap Munawir Liling dalam sambutannya.
Senada dengan hal tersebut, Hj. Arsyad menambahkan, "Program pembinaan ini sengaja dipadukan dengan aksi sosial agar para mahasiswa dapat langsung mempraktikkan nilai-nilai kemanusiaan yang mereka pelajari. Ini adalah bentuk nyata dari konsep pembinaan yang komprehensif yang kami usung."
GENCAR Qur'anic Camp dirancang dengan konsep outdoor learning yang memadukan pembinaan ruhiyah dengan praktik social movement. Program yang berlangsung hingga Minggu (15/12/2024) ini menghadirkan pemateri terkemuka, di antaranya Ketua PWNU Sulawesi Tenggara, KH. Muslim, yang menyampaikan materi tentang cinta NKRI dan teladan sifat Rasulullah.
"Program ini didesain untuk membekali mahasiswa tidak hanya dengan nilai-nilai spiritual, tetapi juga jiwa kepemimpinan dan kepedulian sosial yang akan bermanfaat selama masa kuliah hingga setelah lulus nanti," ujar KH. Muslim dalam sesi materinya.
Sesi kepemimpinan dalam kegiatan ini dibawakan oleh perwakilan YBMPLN UID SULSELRABAR, Taufiqurrahman, yang menekankan pentingnya pengembangan karakter kepemimpinan berbasis nilai-nilai Islam.
Sebagai bentuk implementasi langsung dari nilai-nilai yang diajarkan, para peserta GENCAR Qur'anic Camp yang merupakan mahasiswa IAIN Kendari turut berpartisipasi dalam aksi layanan kesehatan gratis. Kegiatan yang berkolaborasi dengan Puskesmas setempat ini menyasar kelompok lansia dengan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan, pembagian santunan, dan hygiene kit.
GENCAR Qur'anic Camp merupakan bentuk komitmen YBM PLN dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan spiritual yang tinggi. Pengintegrasian kegiatan pembinaan dengan aksi sosial ini menjadi model pembelajaran yang efektif dalam membangun karakter mahasiswa penerima beasiswa.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi para peserta untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Program ini juga menjadi bukti nyata sinergi antara lembaga pendidikan, organisasi keagamaan, dan institusi kesehatan dalam upaya pemberdayaan masyarakat.