Festival ini menampilkan perlombaan kerupuk beras yang diikuti oleh 11 kelompok ibu-ibu dari empat kampung di Desa Widoropayung, yaitu Kampung Sekolahan, Tunjang, Krajan, dan Gunung Mas. Setiap kampung mengirimkan 2 hingga 3 kelompok peserta yang berlomba menampilkan kreativitas dan keahlian mereka dalam pembuatan kerupuk beras.
Penilaian lomba dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, seperti rasa, tekstur, aroma, tampilan, kreativitas, jumlah penjualan, dan proses pembuatan. Dari hasil penilaian tersebut, dipilih tiga kelompok terbaik yang dinobatkan sebagai juara 1, 2, dan 3. Pengumuman pemenang dilakukan pada hari yang sama, dengan hadiah uang tunai dan pembinaan khusus bagi juara 1 untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kerupuk beras.
Antusiasme peserta lomba sangat tinggi, begitu pula dengan partisipasi warga desa yang meramaikan festival ini. Kerupuk beras hasil kreasi 11 kelompok peserta dijual di festival ini, dengan total 220 bungkus kerupuk beras yang diperlombakan. Tingginya minat masyarakat dapat dilihat dari penjualan kerupuk yang jumlahnya melampaui 220 bungkus. Festival ini dihadiri oleh sekitar 300 pengunjung, termasuk warga dari seluruh Kecamatan Besuki yang turut meramaikan acara tersebut.
"Festival Kerupuk Beras ini merupakan momentum penting untuk mendukung pengembangan potensi lokal berupa beras Desa Widoropayung," ujar Pak Adi, selaku Sekdes Widoropayung. Komitmen ini dipertegas dengan sambutan dari Kades Widoropayung, Pak Sualis, "Kegiatan ini merupakan komitmen konkret Pemdes Widoropayung sebagai bentuk pengembangan potensi lokal desa berupa beras dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan."