Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Retak

13 April 2016   08:48 Diperbarui: 13 April 2016   10:51 260 38
Aku berteriak. Kau tak mendengarnya. Kaca tebal ini menjadi penghalang sekaligus menyiksaku. Aku bisa melihat segala aktifitasmu setiap saat, hanya saja menyentuhmu aku tak mampu. Kugedor berkali-kali, tetap saja kau tak menengok ke arahku. Kuambil sebuah batu besar guna menghancurkannya, tapi semuanya sia-sia. Ingin rasanya ku memanjatnya, tapi ujung dinding kaca itu sejauh mata memandang. Mana mungkin aku sanggup memanjatnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun