Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

[DEAR PPA] Wanita Surga

1 Maret 2015   05:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:20 48 10

Putri Apriani, No. Peserta : 85

*

Setiap hari bangun pagi buta

Saat semua mata masih terpejam

: terbuai mimpi yang janjikan cerita

Sementara kau siap menjemput dingin yang merajam

.

Pendidikanmu tak tinggi

Tak lulus dari Sekolah Dasar

Relakan sekolahmu jadi terhenti

Demi mengemban pekerjaan kasar

.

Ambil kayu

Nyalakan api

Siapkan tungku

Mulai memasak lagi

.

Ayam belum juga terjaga

Jelaga telah memenuhi dinding tua

Kusut wajahmu terkena kepulan asap hitam

Dalam hening, kau bergumul dengan kelam

.

Adik-adik tercinta

Terbangun dengan cita-cita di kepalanya

Sementara kau, pikrkan agar mereka tak melunglai layu

“Kalian harus makan, tak perlu pikirkan aku”

.

Perutmu keroncongan

Masakanmu telah habis, tak tersisa

Hanya mampu terdiam, meringis,rasa sakit ditahan

Lagi-lagi kau ucapkan aku tak lapar, aku baik-baik saja

**

Hingga usiamu mulai menjemput senja

Derita seakan masih saja memelukmu

Kali ini, penyakit bersarang di tubuhmu

Penyakit yang tak biasa

.

Penyakit ganas menggerogoti tubuhmu

Pucat pasi wajahmu

Tubuh bagai tinggal tulang

Bibirmu mengucapkan “ingin pulang”

: air mata berlinang

.

Hingga tiba waktunya

Kau hembuskan nafas terakhirmu

Hujan turun dari pelupuk mata

Pelangi seakan enggan tuk beradu

: kabut menyambut

.

Wanita surga

Hatimu sungguh mulia

Berkorban demi orang-orang tercinta

Meski kau merana dalam derita

.

Wanita surga

Aku panjatkan beribu doa

Untuk ibunda yang begitu aku cinta

Semoga di sisi-Nya, kau raih bahagia

**

Ilustrasi : Wanita Surga

28 Februari 2015

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun