Kesedihan itu adalah kopi pahit yang diantarkan malam-malam. Memberontak. Tanpa daya. Seperti kisah leluhur Hariang Banga kehilangan semua kuasa.
Tahun-tahun teruntai irama kesedihan yang berulang. Tak semata kekalahan di kalang aduan ayam. Tak ada ruang bagi digjaya. Yang jago hanya ayam, katamu.
Ayo bangun dari romantisme. Kesengsaraan itu nyata. Dan pedih. Bukan saja kata jenderal. Kata Bayu Saeful Ulum Rahwana juga. Sering dipersalahkan karena cinta. Jika mencintai Sinta itu salah mengapa Tuhan bikin rasa itu begitu megah?
#bulanbahasa
#yasikamajalengka