Mohon tunggu...
KOMENTAR
Trip

Dari Jakarta ke Nunukan Timur, Perjalanan Panjang Penuh Petualangan

6 September 2024   23:20 Diperbarui: 6 September 2024   23:46 216 2

Dari Jakarta ke Nunukan Timur, Perjalanan Panjang Penuh Petualangan

Hari itu dimulai lebih cepat dari biasanya. Pukul 02.00 dini hari, alarm di ponsel berbunyi nyaring, membangunkanku dari tidur singkat. Meskipun masih mengantuk, aku harus segera bersiap untuk perjalanan panjang dari Jakarta menuju Nunukan Timur, sebuah perjalanan yang tak pernah kulakukan sebelumnya. Dengan setengah mata terbuka, aku bergegas mandi dan mengecek barang-barang untuk memastikan semuanya sudah siap.

Pukul 03.00, sebuah taksi sudah menunggu di depan rumah. Setelah berpamitan dengan keluarga, aku melangkah masuk ke dalam taksi diantar sang suami tercinta. Suasana jalanan Jakarta masih sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang melintas. Dua puluh menit kemudian, taksi tiba di Bandara Soekarno-Hatta Gate 3. Rasanya masih pagi sekali, namun bandara sudah mulai sibuk dengan orang-orang yang bersiap untuk penerbangan dini hari.

Langkahku langsung menuju counter City Link untuk check-in. Setelah itu, aku mencari musala untuk menunaikan salat Subuh dan sarapan di salah satu kafe bandara. Aku duduk di dekat jendela sambil menikmati secangkir kopi susu panas dan roti. Suasana pagi itu terasa damai, meskipun aku tahu perjalanan masih panjang.

Pesawat City Link yang kutumpangi lepas landas tepat pukul 06.00 WIB. Perjalanan udara berlangsung lancar, dan sekitar pukul 09.15 WITA, pesawat mendarat di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan. Setibanya di sana, aku bergegas menuju penerbangan lanjutan ke Tarakan. Penerbangan kali ini lebih singkat, dan kami tiba di Bandara Juwata, Tarakan, pada pukul 11.05 WITA.

Perjalanan darat berlanjut dengan naik travel menuju Pelabuhan Tarakan. Aku bersiap untuk perjalanan laut ke Nunukan. Saat sampai di pelabuhan, waktu menunjukkan pukul 13.00 WITA, dan speedboat dijadwalkan berangkat pukul 14.30. Sambil menunggu, aku dan beberapa penumpang lain makan siang di KFC sekitar pelabuhan. Aku memilih menu sederhana, ayam goreng crispy bagian paha dan es milo. Setelah itu, kami menunaikan salat jama' qashar Zuhur dan Asar di musala pelabuhan.

Akhirnya, speedboat yang ditunggu-tunggu berangkat, menembus riak air laut. Perjalanan laut memakan waktu sekitar dua setengah jam. Aku duduk dekat jendela, menikmati pemandangan laut lepas dan pulau-pulau kecil yang terhampar di kejauhan. Tidak ada signal selama perjalanan laut. Angin laut yang berhembus melalui jendela memberikan kesegaran yang luar biasa setelah perjalanan panjang.

Pukul 17.00 WITA, kami tiba di Pelabuhan Liem Hie Djung di Nunukan. Rasanya lega saat kakiku akhirnya menapak di tanah setelah berjam-jam di udara dan di laut. Tapi perjalanan belum selesai. Aku kembali naik travel menuju hotel Marvel di Nunukan Timur. Hotel ini terletak tepat di depan alun-alun Nunukan. Meskipun hari sudah mulai gelap, aku sempat melihat sekilas suasana sekitar alun-alun yang tenang dan damai.

Sekitar pukul 17.30 WITA, akhirnya aku tiba di hotel. Badan terasa lelah, namun ada rasa puas terselip di antara rasa penat itu. Perjalanan panjang dari Jakarta hingga ke Nunukan Timur akhirnya berakhir. Aku merebahkan tubuh di kasur, bersiap untuk hari esok yang penuh aktivitas di daerah perbatasan ini. Begitulah perjalanan panjang yang kutempuh, sebuah petualangan dari kota metropolitan hingga ke pelosok Kalimantan yang takkan terlupakan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun