Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan Pilihan

Kurangnya Kerja Sama antara Sekolah dengan Masyarakat/Orangtua dalam Peningkatan Mutu Sekolah

24 Januari 2014   13:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:30 1321 0

Peningkatan mutu sekolah dapat tercipta jika ada kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orangtua/masyarakat. Tetapi nampaknya di lapangan kurang terlihat adanya kerjasama yang baik antara orangtua siswa dengan pihak sekolah dalam hal peningkatan mutu sekolah. Bagaimana tidak, peran serta orangtua dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah saja sangat memprihatinkan. hal ini dapat kita lihat dalam hal yang sederhana, yaitu dari seberapa sering orangtua di undang atau mengunjungi sekolah. mungkin dalam setahun dapat dihitung dengan jari yaitu berkisar antara dua sampai tiga kali, itupun hanya sebatas untuk mengambil rapot dan tabungan saat kenaikan kelas saja, adapun hal lain yaitu saat sekolah meminta pemungutan biaya maka akan mengundang orangtua. Jadi masyarakat sudah mencap terlebih dahulu jika skolah mengundang orangtua siswa pasti soal biaya dan biaya lagi, sungguh ironis memang. Hal ini disebabkan adanya persepsi bahwa peningkatan mutu sekolah dan peningkatan proses pembelajaran cukup dilakukan oleh pihak sekolah atau pihak pemerintah saja secara sepihak. Sedangkan pihak masyarakat dan orang tua siswa cukup dimintakan bantuannya dalam bentuk keuangan saja, atau ada semacam persepsi seolah-olah sekolah yang bertanggung jawab dalam peningkatan mutu. Sedangkan orang tua tidak perlu terlibat dalam upaya peningkatan mutu di sekolah. Keterlibatan orang tua/masyarakat sering diinterpretasikan atau dipersepsi sebagai bentuk intervensi yang terlalu jauh memasuki kawasan otonomi sekolah. Keadaan ini juga turut berpengaruh terhadap terciptanya hubungan yang akrab antar sekolah dengan pihak orangtua. Persepsi yang salah ini sebagai akibat dari kurangnya pemahaman masyarakat tentang pendidikan dan juga pemahaman warga sekolah tentang apa dan bagaimana harusnya pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun. Di samping itu pemberdayaan masyarakat masih cenderung pada aspek pembiayaan. Jadi sebenarnya siapa yang salah dalam hal ini, orangtuakah atau sekolah ?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun