Semakin ke sini, semakin marak investasi bodong melalui grup-grup Telegram. Mereka melakukan berbagai cara demi meyakinkan target calon investor, seperti mencantumkan perseroan perusahaan pialang berjangka legal. Segala informasi yang terdapat di grup Telegram tersebut, termasuk foto, diambil dari perusahaan legal secara tidak sah, tanpa sepengetahuan, dan tidak izin.
KEMBALI KE ARTIKEL