Seperti biasa, dalam perjalanan ke kantor saya selalu pantheng Radio Elshinta. Info kemacetan jadi wajib didengar, kalau tidak ingin kejebak di kemacetan. Di antara info lalu lintas, ada bahasan yang menarik di Radio Elshinta pagi ini, tentang kendaraan dinas menteri pemerintah Jokowi nantinya. Pemerintah SBY sudah menganggarkan Rp.104 miliar, dan mau merealisasi pembelian mobil dinas menteri-menteri Jokowi. “Kebetulan” yang menang tender adalah Mercy. Namun karena sesuatu hal, pengadaan tersebut dibatalkan. Yang menarik dari acara ini adalah ketika penyiar menjaring komentar dari pendengar, tentang mobil merk apa sebaiknya untuk mobil dinas menteri. Berbagai pendapat, baik yang pro maupun kontra, pun bermunculan. Salah satu usulan yang menggelitik adalah usulan untuk menggunakan mobil Esemka sebagai mobil dinas menteri. Mungkin maksudnya untuk menyindir, atau melihat konsistensi Jokowi dengan mobil Esemkanya. Mungkin mereka berpendapat, bahwa mobil Esemka hanya alat untuk meraih popularitas bagi Jokowi. Setelah jadi presiden, mobil Esemka dilupakan. Benarkah demikian?