Masyarakat Toba seyogianya akan sangat gembira menyambut perubahan ini. Kesiapan mental, daya saing serta kemampuan mengelola kota di Toba menjadi tuntutan mendesak dan harga mati. Tidak lagi bisa meng"andal"kan tulang, amangboru, bapauda, bapatua atau siapa lagi yang punya "pangkat" atau "pengaruh" disana untuk dengan seketika menarik sanak saudara menjadi pelaku di sana sini. Di posisi ini, orang batak memang harus "berubah". Kalau tidak, jangan salahkan jika nanti yang memegang peranan penting di Toba justru bukan orang batak dan kita hanya bisa gigit jari. Era MEA memungkinkan hal itu terjadi.
KEMBALI KE ARTIKEL