Secara historis, batik pada awalnya diproduksi menggunakan bahan-bahan alami dari berbagai tanaman (misalnya, kayu, akar, daun, dan batang) yang dapat ditemukan dari lingkungan sekitar mereka dan proses produksinya sangat melibatkan perempuan. Industrialisasi batik melibatkan pilihan untuk mengganti bahan alami dengan bahan sintetis dan, alih-alih menggunakan canthing sebagai alat untuk menggambar batik secara tradisional, mereka menggunakan cap dan printing. Penggunaan pewarna sintetis perlahan-lahan menggantikan peran pewarna alami dalam produksi batik (Sekawan Susanto 1973).
KEMBALI KE ARTIKEL