Mengapa orang Indonesia di Jakarta tidak tertib tetapi patuh kalau di Singapore ? Jawabnya hanya satu : kalau di Jakarta tidak tertib tidak akan tertangkap, kalau di Singapore kemungkinan terungkap besar dan karenanya akan menanggung sangsi hukum. Keyakinan bahwa "kemungkinan lebih mudah reungkap" adalah persepsi, belum tentu benar-benar terjadi seandainya kita tidak tertib di Singapore.
Dengan membangun persepsi yang mengancam pelaku kriminal, maka orang akan tercegah melakukan tindakan kriminal. Pembentukan persepsi bahwa pengemudi akan mudah dilacak kalau melakukan perbuatan krimnial tentu akan menyebabkan tindakan kriminal itu walau sudah dipersiapkan tidak jadi dilakukan!
Gunakan kamera HP Anda untuk membangun persepsi agar pak sopir merasa terawasi dengan jalan :
a. Potret secara demonstratif nomor taksi/plat nomor Taksisebelum naik taksi.
b. Potret Kartu Identitas pak Sopir dan wajah pak Sopir. (Kalau kamera HP Anda dilengkapi lampu kilat, gunakan lampu kilat supaya kesannya lebih kuat, karena ada kilatan cahaya yang mengejutkan)
Jangan takut andaikata kamera Anda tidak berfungsi, karena pak Sopir juga tidak akan tahu, tetapi persepsinya akan membuat pak sopir mempertimbangkan kembali kalau memiliki niat jahat pada Anda.
Gunakan kalimat ini ketika memotret Kartu Identitas dan wajah pak Sopir :