Tokoh utamanya, Mbah Sri, adalah seorang perempuan tua yang bersikeras mencari kuburan suaminya, Prawiro Sahid, yang pamit berjuang saat Agresi Militer II tahun 1948 dan tak pernah pulang sejak itu. Ia tidak percaya pada nisan tak bernama di Taman Makam Pahlawan. Ia hanya ingin agar nantinya bisa dimakamkan di samping kuburan suaminya.
KEMBALI KE ARTIKEL