Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

[Jurnal Hanoi] Pagoda Satu Pilar Terinspirasi oleh Mimpi

31 Oktober 2013   00:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:48 203 3
Kaisar Ly Thai To, yang berkuasa tahun 1028-1054, sudah sangat lama mendambakan memiliki anak yang dapat mewarisi tahta dari dinasti Ly. Dengan sungguh-sunguh dia mendaraskan doa permintaan kepada sang Budha. Suatu malam, sang kaisar bermimpi didatangi oleh Bodhisattva Avalokiteshvara. Junjungannya yang sedang duduk di atas bunga teratai besar berbentuk segi-empat itu menyerahkan anak-anak lakui-laki kepada kaisar. Setelah itu, kaisar menikahi seorang gadis petani yang kemudian melahirkan anak laki-laki. Sebagai ungkapan syukurnya, maka kaisar memerintahkan pembuatan kuil pada tahun 1049. Uniknya, kuil ini harus menyerupai dengan bunga teratai seperti yang ada di dalam mimpi kaisar. Kaisar menanam sebuah pilar tunggal berdiameter 1,25 m di tengah-tengah kolam. Pada bagian atasnya terdapat sebuah bangunan kayu yang  ditopang oleh penyangga-penyangga kayu. Kuil ini menyerupai bunga teratai yang menyeruak dari dalam kolam. Dalam keyakinan Budha, teratai adalah simbol dari kesucian karena tetap bersih meski tumbuh dari dalam lumpur. Ada sebuah tangga batu yang menghubungkan antara pinggir kolam dengan bangunan kuil. Setelah selesai pembangunannya, pagoda ini diberi nama  resmi Diên Hựu tự. Artinya "Semoga selalu bahagia dan beruntung." Setiap tahun, yaitu pada hari taya Waisyak, sang kaisar mengadakan ritual mandi di kolam ini kemudian melepaskan seekor burung, yang kemudian diikuti oleh orang banyak.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun