Masa itu kekuasaan Romawi mulai memudar. Umat Kristen yang tadinya ditindas menemukan momentum kebangkitannya. Mereka mulai berani menyiarkan ajaran kekristenan di pusat keramaian, bahkan dengan cara yang provokatif. Mereka menghina dewa-dewa yang disembah oleh orang Yunani. Karena merasa tersinggung, maka warga Yunani bertindak nekat. Mereka menyerbu sekelompok kecil umat Kristen di kota. Namun orang Yunani salah perhitungan. Ternyata jumlah orang Kristen di kota Alexandria meningkat dengan pesat. Maka mereka hanya bisa bertahan di dalam perpustakaan Serapeum. Di sini tersimpan manuskrip berbagai pengetahuan bangsa Yunani dengan koleksi yang sangat lengkap.Sementara itu, massa kristen mengepung dari luar.
Pengepungan ini pun berakhir ketika penguasa Romawi memutuskan untuk mengampuni kesalahan orang Yunani yang lebih dulu menyerang orang Kristen. Sebagai gantinya, maka orang Romawi harus keluar dari perpustakaan dan membiarkan orang Kristen menguasai gedung perpustakaan. Maka orang Yunani terburu-buru menyelamatkan koleksi manuskrip mereka. Karena jumlahnya sangat banyak, orang Yunani kewalahan untuk menyelamatkannya. Dalam kepanikan itu, Davus mengajak Hypatia untuk segera melarikan diri. Tapi Hypatia menolak. Dengan kata-kata kasar, Hypatia menyuruh Davus segera mengambil tas dan mengisinya dengan manuskrip. Dia menyebut Davus, "idiot!'
Kata-kata ini menusuk perasaan Davus sehingga dia memutuskan untuk bergabung dengan umat Kristen yang sudah berhasil menjebol pintu gerbang utama dan menerobos masuk. Dalam euforia kemenangan, massa kristen ini kemudian mengobrak-abrik isi perpustakaan, merusak berbagai penemuan dan membakar manuskrip-manuskrip yang tak sempat diselamatkan. Mereka menganggap benda-benda itu sebagai najis kerena bagian dari pemujaan kepada berhala. Perusakan itu disertai dengan yel-yel, 'Halleluya, halleluya, halleluya.'
***
Beberapa tahun kemudian, Orestes, sang mantan murid Hypatia yang merasuk agama kristen, diangkat menjadi perfect (gubernur) di Alexandria. Sementara itu, Hypatia semakin asyik dengan penelitiannya tentang peredaran planet. Dia menyelidiki teori heliosentris yang diajukan oleh Aristarkus dari Samos. Teori ini meyakini bahwa bumi yang mengelilingi matahari, bukan sebaliknya seperti yang diyakini orang-orang pada zaman. Teori ini tentu saja ditentang oleh orang Kristen. Mereka juga meyakini bahwa bumi itu berbentuk seperti kotak, sementara Hypatia mengajukan hipotesis bahwa bumi ini bulat.Karena perbedaan itu, maka orang Kristen melarang anak-anak mereka diajar oleh Hypatia.