Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Catatan Relawan, 1 Nopember

2 November 2010   17:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53 123 0

1 Nopember

Senin pagi, aku menyempatkan diri ke Yogyakarta. Tepatnya ke kantor Lembaga Konsumen Yogyakarta untuk mengikuti audio cenference. Ceritanya, aku memenangkan kompetisi menulis ide klip pendek yang diselenggarakan oleh www.beosope.com dan mendapat hadiah kamera video Flip. Sebenarnya, aku harus mengambil sendiri hadiah ke Jakarta, Jumat (29 Oktober), namun aku memutuskan untuk tidak berangkat karena harus melakukan respons bencana merapi. Rupanya pihak beoscope bisa mengerti situasinya. Para pemenang tidak perlu ke Jakarta namun mendengarkan penjelasan tentang kelanjutan lomba melalui telepon. Dari Yogya, ada empat orang yang dinyatakan sebagai pemenang. Aku salah satu di antaranya.

Saat baru saja turun dari sepeda motor, tiba-tiba Kirana, anakku menelepon lagi. “Pa, merapi erupsi. Merapi erupsi!” Tak berapa lama kemudian, panggilan telepon datang bertubi-tubi. Kami harus segera merespon erupsi ini karena ada ribuan warga yang akan mengungsi. Kami memperkirakan malamnya pasti akan banyak pengungsi yang harus diberi makan. Aku segera berkoordinasi dengan pdt. Simon Julianto yang ada di Boyolali. Mereka sedang melayani lebih dari 2 ribu pengungsi di Jrakah, Klakah dan Lencoh. Pendeta Simon dan kawan-kawan dari Lembaga Bakti Kemanusiaan Umat Beriman memutuskan untuk membuka dapur umum. Kami akan menyokong bahan makanan untuk memasak. Aku segera meminta beberapa relawan di Klaten untuk berbelanja bahan makanan. Kebetulan, kami baru saja mendapat kiriman 200 karton mie instan dari Obor Berkat Indonesia melalui pendeta Sugeng Prasetyo.

Setelah audio conference selesai, aku segera memacu sepeda motor ke Klaten. Sambil menunggu teman-teman memuat barang bantuan, aku menyempatkan untuk makan malam. Sekitar pukul 13. Kami sudah meluncur ke Boyolali untuk menurunkan bantuan di pos LBK-UB.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun