Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Jurnalis Sudah Sejahtera?

24 April 2013   14:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:40 102 0

Jurnalis apakah sudah sejahtera? Sebuah pertanyaan yang akhirnya berujung sebuah pertanyaan baru lagi, Akankah saya siap menjadi jurnalis?. Berbicara mengenai jurnalis, menurut saya pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang menantang. Alur pekerjaan dari seorang jurnalis tersebut seperti sebuah siklus kehidupan, dimana dapat memproduksi berita, berkenalan dengan orang dari berbagai kalangan, mengabadikan realita,  dan lain sebagainya. Namun ditengah – tengah padatnya pekerjaan jurnalis, apakah jurnalis sudah sejahtera? Ini yang menjadi sebuah problematik melihat masih banyaknya jurnalis – jurnalis yang hidupnya jauh dari kata sejahtera. Walaupun memang betul saya tidak menutup kemungkinan bahwa ada jurnalis yang memang sudah sejahtera. Jurnalis sebagai pekerjaannya sering dipandang sebagai kaum buruh. Kadangkala upah atau gaji yang di dapat kurang sesuai dengan apa yang telah susah payah mereka kerjakan. Untuk sekedar mewawancarai narasumber jurnalis juga butuh modal, contohnya saja bensin, atau hal yang paling kecil adalah uang parkir. Kebutuhan – kebutuhan kecil yang akhirnya berdampak besar tersebut yang membuat sebagian besar jurnalis seperti ikan kekurangan air. Hal tersebutlah yang tak pernah dilihat atau mungkin sengaja untuk tidak dilihat oleh pemilik media. Para petinggi media seolah – olah menekan jurnalis untuk bekerja sesuai kepentingannya namun “apes”nya jurnalis tak mendapatkan “reward” yang layak. Kasus Luviana, seorang jurnalis Metro Tv, dapat dijadikan sebuah contoh dari sulitnya memperjuangkan kesejahteraan. Proses yang panjang telah ia lalui, namun toh pada akhirnya kariernya di Metro Tv berujung PHK. Pemilik media dalam hal ini tidak memberikan ruang pekerjanya untuk beraspirasi. Kenapa petinggi media takut untuk mengijinkan jurnalis membuat serikat kerja atau memperjuangkan kesejahterannya? Apa merasa terancam? Mungkin tapi entahlah... menurut saya sudah pasti ada tujuan dan kepentingan di dalamnya.  Melihat hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan untuk seorang jurnalis merupakan wacana yang omong kosong. Fakta – fakta mengenai jurnalis, membuat saya semakin terus menanyakan diri saya sendiri apa benar langkah ini? dan kapan jurnalis akan sejahtera? Jawabannya sama seperti ketika saya diberikan pertanyaan, kapan KKN habis diberantas? Jawaban  yang terlihat akan cenderung pesimis namun begitulah realitasnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun