Sabtu siang, sekitar jam 11, saya sedang menunggu busway ke arah Harmoni. Setelah akhirnya busway yang ditunggu datang, antrian penuh orang yang sedari tadi berdiri pun satu per satu memasuki busway. Saya lebih memilih berdiri di dekat pintu yang letaknya berseberangan dengan pintu yang saya masuki lagi, berpegangan pada tiang kaca. Saat saya berdiam diri dalam posisi yang telah saya pilih, menunggu sang supir menginjak pedal gas, tiba-tiba seseorang laki-laki bertubuh gempal dengan ransel besar berteriak-teriak. Memaki-maki seorang atau dua orang—tidak terlalu jelas--, tidak terima dengan aksi dorong-dorongan yang dilakukan lelaki yang ditunjuk-tunjuknya walau penumpang busway tidak membludak banyak.
Mereka berteriak-teriak, yang didorong merasa tidak terima dan yang sepertinya mendorong menyuruhnya tenang. Sementara penumpang lain hanya hening melihat tontonan gratis. Sepasang petugas busway memisahkan mereka.
Pintu busway ditutup.
Laki-laki yang tadi didorong tenang hanya selama beberapa detik sampai ia memeriksa semua barang bawaannya. Tas ransel dan dompet untuk menyimpan ponsel yang dipasang di sisi ikat pinggang. Isinya telah kosong. Ia berteriak-teriak lagi; panik karena ponselnya kemungkinan besar dicopet. Ia memukul-mukul pintu busway, meminta agar jalannya dihentikan dulu.
Sungguh pemandangan yang tidak biasa saya lihat di Kampung Melayu—walau citra Kampung Melayu akan pencopet sudah tidak asing lagi. Melihat itu pun saya langsung menggenggam erat ponsel saya yang dari tadi di telapak tangan saya sembari memeluk handbag yang memang tidak ber-zipper. Creepy.
Busway mengerem tiba-tiba. Lelaki tinggi itu langsung turun, mengejar pria yang sempat bertengkar dengannya tadi. Lalu ia kembali masuk ke busway. Yang saya dengar, yang mendorong-dorong ia tadi ada dua orang, dan hanya satu orang yang mengambil ponselnya kemudian langsung beranjak pergi. Sementara satu orang temannya lagi tinggal, seperti mengantisipasi pertengkaran itu. Dan katanya pula ia telah ditangkap, walau entah dimana temannya yang memboyong pergi ponsel lelaki gempal itu.
Hal ini membuat petugas-petugas di dalam busway mengambil kebijakan untuk tidak menaikkan penumpang baru di halte-halte yang akan dikunjungi, dan hanya menurunkan penumpang melalui pintu depan dengan terlebih dahulu di-body checking.
Tidak ada penumpang yang ternyata pelaku pencopetan itu, yang membuat dugaan beberapa penumpang yang berbisik-bisik—yang telah saya sebutkan tadi—semakin terlihat benar.
So folks, selalu hati-hati dalam berpergian!
Kejahatan bisa datang kapan saja, jadi kita harus pandai-pandai mengantisipasinya.
Menurut saya, akan lebih baik jika menaruh berbagai barang bawaan anda dalam satu tas, dan jagalah tas anda dalam pengawasan anda yang ketat. Menaruh barang-barang di kantong pakaian atau di tas lain akan membuat anda sedikit kurang awas dan peduli akan keseluruhan barang bawaan anda. Juga hindari orang-orang yang mencurigakan, serta jangan biarkan pikiran anda kosong.
Be safe!