Hingga 2 minggu lalu, ketika dia mengakui bahwa dia telah berbohong dengan mencantumkan kata-kata bijak dari Bob Dylan dalam bukunya yang terakhir "Imagine".  Berbohong, karena Bob Dylan tidak pernah mengucapkan kata-kata bijak tersebut. Pada mulanya penerbit mempercayaianya, penulis sekaliber Lehrer sangat tdak mungkin berbohong atau tidak melakukan riset dengan teliti. Hingga ketika seorang jurnalis dari sebuah majalah mempertanyakan mengenai kata-kata bijak Bob Dylan tersebut. Awalnya Lehrer mengaku bahwa itu adalah kata-kata bijak Bob Dylan dari interview lama dan telah dikonfirmasikan dengan Asisten Bob Dylan. Tapi kemudian Lehrer mengakui bahwa Bob Dylan tidak pernah mengucapkan kata-kata itu. Alhasil, buku "imagine" yang telah terjual sebanyak 200.000 harus ditarik kembali. Lehrer pun mengundurkan diri dari majalah New Yorker.
Dari pengalaman Lehrer, kita bisa mengambil pelajaran banyak. Bahwa sebagai penulis mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan pendapat, berita, dan tulisan dengan jujur dan telah melakukan riset yang bisa dipertanggung jawabkan. Ethic seorang penulis.
Kita semua masih belajar menulis. Menulis dan menerbitkan di Kompasiana. Apabila kita menulis mengenai seseorang, ataupun opini, ada baiknya kita telah mempelajari secara seksama dan mempunyai sumber berita yang bisa diandalkan. Mumpung kita masih belajar, maka ada baiknya menjadikan hal ini sebagai kebiasaan.
Link Berita:
http://news.nationalpost.com/2012/07/31/author-and-new-yorker-staff-writer-jonah-lehrer-says-he-lied-faked-bob-dylan-quotes/
http://www.guardian.co.uk/books/2012/aug/03/jonah-lehrer-imagine-withdrawn-sale?newsfeed=true