Festival Media 2013 berlangsung pada 28-29 September 2013 di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri (PKKH) Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Acara ini sebagai rangkaian memperingati hari ulang tahun Aliansi Jurnalis Independen (AJI) ke-19.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) merupakan organisasi profesi jurnalis, yang didirikan oleh para wartawan muda Indonesia pada 7 Agustus 1994 di Bogor, Jawa Barat. Organisasi ini memiliki kepedulian pada tiga isu utama. Inilah yang kemudian diwujudkan menjadi program kerja selama ini. Pertama, perjuangan untuk mempertahankan kebebasan pers. Kedua, meningkatkan profesionalisme jurnalis. Ketiga, meningkatkan kesejahteraan jurnalis. Semua ini merujuk pada persoalan nyata yang dihadapi jurnalis. Ada sekitar 35 AJI diberbagai kota di Indonesia.
Festival Media (Fesmed) mengusung tema “Mencari Kebenaran Di Era Banjir Informasi” , diikiuti oleh puluhan stan pameran dari berbagai komunitas, perusahaan media lokal, nasional, maupun internasional. Semuanya bertujuan untuk mendekatkan masyarakat tentang media dan jurnalisme. Dan berbagai informasi tentang aktivitas AJI dan cabang-cabang AJI (AJI Kota) di 35 daerah di Indonesia. Agenda acaranya adalah pameran, workshop, talkshow, lomba-lomba, pemutaran film, hiburan, diskusi, Bedah berita Tv dan nasib kasus udin. Ada 50 stan pameran dan pameran fotografi jurnalistik yang ramai diserbu para pengunjung.
Ada workshop Bisnis lewat media online, Penulisan kreatif, Film pendek, Menjadi Presenter Tv, Jurnalisme video, Jurnalisme warga dan blogger yang beretika, penulisan Traveling, dan Fotografi. Kebetulan saya hanya mengikuti workshop tentang penulisan kreatif yang pembicaranya Ahmad Fuadi (penulis novel negeri 5 menara). Workshop penulisan kreatif berlangsung di HallUdin pukul 10.00-13.00 WIB. Membicarakan tentang bagaimana menulis kreatif, menjadi penulis yang dapat menghasilkan tulisan yang baik. Saya bertanya pada Ahmad Fuadi tentang bagaimana cara ketika pada saat kita menulis kita kehilangan inspirasi, Beliaupun menjawab “ketika kita kehilangan inspirasi pada saat kita menulis sebaiknya kita membaca, melakukan riset, dan membuat mind mapping” jeas Ahmad Fuadi. Pokoknya banyak sekali ilmu yang dapat saya peroleh dari workshop penulisan kreatif ini.
Selain workshop ada pula talk show. Talk show tentang Nasib kasus udin dan Bedah berita Tv. Kasus udin mungkin sudah banyak yang mendengar, tentang seorang wartawan Fuad Muhammad Safrudin (udin) yang meninggal pada tahun 1996 akibat dianiyaya oleh orang yang tak dikenal. Talkshow ini membuka kembali ingatan publik tentang kasus udin bersama Kapolda DiY, Tim investigasi kasus udin (Kijang Putih), dan Budi Hartono (LBH Yogya). AJI berharap, upaya penyelesaian kasus udin yang tak kenal lelah akan mendorong penyelesaian kasus-kasus lain yang menimpa jurnalis di seluruh indonesia. Talkshow bertajuk “Menolak Lupa Kasus Udin” merupakan ajakan kepada masyarakat untuk kembali mengingat kasus ini. Setelah 17 tahun, banyak masyarakat, terutama generasi muda yang tidak tahu soal kasus ini. Talk show ini beralangsung pada Sabtu, 12.00-14.00 di Hall Udin.