Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Tanya Sebuah Penuturan

30 Mei 2012   07:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36 31 0
Langit mengamuk,

bumi meronta.

Murka untuk bocah renta

yang meneriakkan gurindam kesunyian.

Harga dirinya ditelanjangi,

hak dan haq-nya lunglai

diperkosa atas nama sebuah kehausan

cucu cicit dewa, pongah dan bebal

sudah putus urat malunya.

Sibuk bernyanyi dan menari

hingga telinga mereka menjadi tuli.

Aduhai, jika para pemangku tanggung jawab

sudah buta dengan mata terbuka

kemana lagi kami akan bercerita?

tentang murahnya harga nyawa

seorang anak manusia.

13 Desember 2011

Dalam perjalanan kembali ke bumi Jogja.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun