Jalil rebah terserang kantuk. Matanya menatap langit-langit kamar tidurnya. Ia memperhatikannya dalam-dalam, hingga kesadarannya tenggelam dan alam mempertahankannya. Apa yang dimimpikan Jalil bukan urusan kita. Lagipula hanya Jalil dan Tuhan yang tahu.
KEMBALI KE ARTIKEL