Entah dibuat dari tanah apa sosok Gubernur Jawa Tengah ini. Bagaimana bisa, Ganjar bisa luwes bergaul dengan siapa saja. Dari yang muda sampai lanjut usia, semua nyaman kalau dekat dengan Ganjar.
Semua orang cinta Ganjar. Kalau kata Encik Krishna 'Celeng Degleng', Njar Ji Njar Beh. Ganjar Siji Ganjar Kabeh.
Survei Litbang Kompas periode Januari 2023 jadi buktinya. Bagaimana Ganjar berhasil mengambil hati semua kalangan usia. Dari Gen Z sampai Baby Boomers, semua kompak pilih Ganjar buat gantikan Jokowi.
28,8 persen anak muda kalangan generasi Z (usia 17-26 tahun) menginginkan Ganjar jadi presiden 2024. Di kalangan generasi Y (usia 27-33 tahun), Ganjar juga jadi nomor satu dengan dukungan 46,7 persen. Sementara di kalangan generasi X (usia 34-55 tahun) dan Baby Boomers (56 tahun ke atas), dukungan pada Ganjar juga tinggi yakni 24,4 persen dan 25,0 persen.
Sementara kandidat capres lain, masih jauh di bawah Ganjar. Dukungan Gen Z hingga Baby Boomers pada Prabowo Subianto dan Anies Baswedan belum bisa menyaingi Ganjar.
Prabowo hanya didukung 20,6 persen generasi Z, 39,4 generasi Y, 15,1 generasi X dan 12,5 kalangan Baby Boomers. Sementara Anies lebih tertinggal lagi. Ia hanya didukung 8,8 persen Gen Z, 26,7 persen Gen Y, 17,5 persen Gen X dan 12,5 kalangan Baby Boomers.
Kalau Ganjar disukai Gen X (34-55 tahun) dan Baby Boomers (56 tahun ke atas), itu sih sudah biasa. Tapi ketika Ganjar unggul di kalangan pemilih muda (Gen Z dan Gen Y), ini yang menarik untuk dianalisa.
Dari segi usia, Ganjar tak lagi muda. Umurnya sudah menginjak kepala lima, 54 tahun tepatnya. Rambutnya sudah beruban dan wajah penuh kerutan.
Lalu daya tarik apa yang membuat Ganjar disukai anak muda? Ya karena Ganjar luwes. Meski usia kolonial, tapi gaya dan pemikiran sangat milenial.
Coba lihat penampilan Ganjar. Meski jadi pejabat, dia jarang sekali tampil memakai seragam. Ganjar lebih sering tampil dengan pakain kasual. Pakai kaos oblong, celana jins atau kemeja lengan pendek. Pakai seragam hanya pada moment tertentu saja.
Bandingkan dengan Prabowo atau Anies, yang selalu tampil dengan pakain resmi dan kaku. Jarang kan lihat Prabowo dan Anies pakai kaos oblong?. Kalaupun pakai kemeja, pasti berlengan panjang dan celana kain.
Itu baru dari penampilan, belum dari gaya bicara dan pergaulan. Kalau kita amati, hanya Ganjar yang bisa luwes ngobrol dengan anak-anak muda. Nggak ada jarak antara mereka. Bisa guyon bareng, bercanda dan ketawa. Asyik lah pokoknya.
Ngobrol apa saja kalau dengan Ganjar selalu nyambung. Bahkan ngobrol soal politik yang kadang buat anak muda malas, Ganjar bisa merecehkannya. Selalu saja ada canda dan tawa. Ngomongin politik kalau sama Ganjar, bikin nagih.
Coba kalau anak muda ketemu Anies dan Prabowo, pasti nggak bisa cair seperti saat ketemu Ganjar. Ngobrolnya kaku, nggak bisa asyik. Seperti ada jarak pemisah yang membatasi ruang anak muda mencurahkan isi hatinya. Yang jelas, ada perasaan takut di sana. Jangankan ngobrol politik, ngobrol soal hobby saja sudah kaya ikan asin dijemur seharian. Garing!
Selain di dunia nyata, Ganjar juga dikenal sebagai gubernur medsos. Yah, sehari-hari Ganjar memang menggunakan medsos untuk bekerja. Mendengar aspirasi, keluhan hingga aduan masyarakat, sekaligus untuk pertanggungjawaban kinerjanya.
Tapi kadangkala, Ganjar posting hal receh  khas anak muda. Soal percintaan, galau, sakit hati, rindu dan lainnya. Atau juga sesuatu yang tengah viral atau tren saat ini. Itulah kenapa anak muda suka padanya. Karena Ganjar memang bukan pejabat biasa.
Kedekatan Ganjar dengan anak muda bukan hanya sekadar guyon belaka. Banyak program Ganjar disebut sangat anak muda banget. Salah satu contohnya adalah Hetero Space.
Hetero Space dibuat Ganjar untuk tempat nongkrong anak muda. Mereka bisa belajar tentang startup dan pernak-perniknya. Banyak startup milik anak muda Jateng yang muncul dari sana.
Sudah tiga Hetero Space dibuat Ganjar, yakni di Kota Semarang, Kota Solo dan Banyumas. Tak hanya membuat tempat saja, Ganjar juga menggandeng e-commerse raksasa nasional seperti blibli, tokopedia, shopee, gojek, facebook dan banyak lagi yang lainnya sebagai mentor di sana. Bank Jateng juga disiapkan Ganjar sebagai backup modal usaha.
Program Hetero Space Ganjar membuat iri anak muda di seluruh Indonesia. Banyak anak muda luar Jateng yang mendambakan kebijakan seperti Ganjar. Akhirnya, Ganjar mengenalkan program itu ke seluruh Indonesia. Bekerjasama dengan e-commerse raksasa nasional, program Hetero Space Ganjar dibuat di beberapa daerah di Indonesia.
Ada lagi program pengembangan desa wisata. Di Jateng, banyak desa wisata keren yang mendunia. Ganjar mengoptimalkan anak-anak muda sebagai penggeraknya. Ia bebaskan kreativitas dan inovasi mereka untuk menggarapnya. Sekarang, anak-anak muda di desa juga bisa berdaya.
Ganjar juga dikenal sebagai pemimpin yang memperjuangkan masa depan generasi muda. Persoalan pengangguran anak muda, ia selesaikan dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Investasi ia buka lebar-lebar, dan dikawal serius agar tak terjadi pungli. Jadilah sekarang, Jateng jujugan investasi. Ratusan investor, baik dalam maupun luar negeri berlomba-lomba datang ke Jateng. Mereka membuka industri besar, dan menyerap jutaan tenaga kerja. Banyak diantara mereka, adalah anak muda.
Jadi wajar kalau anak muda lebih suka Ganjar. Selain orangnya asyik, Ganjar juga sangat peduli pada anak muda lewat program kerjanya.
Bandingkan dengan Anies atau Prabowo. Sudah orangnya nggak asyik, program kerjanya juga nggak menarik. Lewat deh.